Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Temukan Cacing Pita Bersarang di Tulang Belakang Perempuan Ini

Kompas.com - 17/07/2018, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Cacing pita umumnya menginfeksi lambung hewan berkaki empat seperti anjing. Tak ada yang membayangkan cacing pita bersarang di tubuh manusia.

Namun sialnya, hal itu benar dialami seorang perempuan 35 tahun asal Perancis. Bukan di hati atau paru-paru, ia memiliki cacing pita yang bersarang di tulang belakangnya.

Sebelum mengetahui ada cacing pita bersarang di tubuhnya, selama tiga bulan perempuan ini merasakan otot-ototnya melemah dan kedua kakinya sering kesemutan.

Kondisi itu terus memburuk, hingga ia sering tiba-tiba jatuh tanpa alasan yang jelas. Saat itulah, perempuan ini baru memutuskan pergi ke UGD.

Baca juga: Kasus Langka, Dokter Temukan Cacing Pita dan Ribuan Telur di Mata Pria

Dalam laporan kasus yang terbit di New England Journal of Medicine, Kamis (12/7/2018), saat ia diperiksa untuk pertama kali, dokter memastikan kedua kakinya mulai mati rasa dan membuatnya mulai kesusahan melenturkan kaki. Dari hasil tes darah, ia disebut mengalami infeksi.

Untuk memastikan, dokter menyarankan untuk melakukan pemindaian MRI. Dari sinilah diketahui adanya lesi kental tepat di bagian tengah tulang belakangnya.

Lesi itu akhirnya diangkat melalui operasi, dan lubang pada tulang belakang ditutup dengan implan.

Dilansir Gizmodo, Jumat (13/7/2018), pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan, lesi itu mengandung larva cacing pita yang biasa ditemukan pada anjing, atau dikenal sebagai Echinococcus granulosus.

Seperti namanya, cacing pita biasa ditemukan bersarang pada usus hewan berkaki empat seperti anjing, domba, kambing, dan jenis hewan ternak lainnya.

Tidak dipungkiri, terkadang cacing pita juga bisa terjebak di dalam tubuh manusia. Namun, mereka biasanya ditemukan di paru-paru atau hati dan bukan di sistem saraf pusat atau tulang.

Baca juga: Mengenal Bahaya Cacing Pita, Cara Deteksi, dan Pencegahannya

Ini adalah kasus langka sekaligus aneh, terlebih belum diketahui pasti bagaimana perempuan itu terinfeksi. Apakah karena ia telah melakukan kontak dengan ternak sebelum gejala dirasakan bisa menjadi penyebabnya, itu belum dipastikan.

Kabar baiknya, perempuan ini sudah kembali sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda seperti sebelumnya setelah sembilan bulan dirawat dan menjalani pengobatan antiparasit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau