Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Otak Ikan Zebra Saat Terancam Bisa Bantu Manusia, Kok Bisa?

Kompas.com - 09/07/2018, 20:33 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi tentang otak ikan zebra berhasil mengungkap bagaimana respons otak ikan ini ketika ada ancaman dari predator.

Larva ikan zebra atau Danio rerio memiliki bentuk kecil dan transparan. Hal ini memudahkan para ahli untuk meneliti bagian dalam otak ikan zebra dengan menggunakan mikroskop.

Ethan Scott, seorang profesor di sekolah ilmu Biomedis, mengatakan, cara otak ketika muncul ancaman merupakan teka-teki yang sangat menarik dalam ilmu saraf.

"Secara naluri, dari manusia hingga serangga akan mencoba melarikan diri secara fisik sebagai bentuk reaksi terhadap ancaman visual," kata Dr.Scott, dikutip dari Sciencedaily, Kamis (5/7/2018).

"Tetapi kita tidak tahu bagaimana otak mampu mengenali stimulus yang mengancam atau memutuskan untuk melarikan diri," katanya.

Baca Juga: Ikan Tembus Pandang Bisa Selamatkan Manusia, Bagaimana Caranya?

Dr. Lucy Heap, ahli dari Queensland Brain Institute, mengatakan, ketika mata ikan menangkap secara visual ada ancaman datang, informasi visual tersebut akan terpecah menjadi beberapa komponen, diantaranya dalam bentuk gambar dan kecerahan.

"Komponen-komponen ini kemudian diproses secara terpisah oleh dua bagian otak yang berbeda agar ikan dapat meresponnya dengan tepat," katanya.

"Ketika ancaman visual muncul, sel-sel di bagian talamus di otak akan menyala," tambahnya.

"Ikan zebra gagal mengenali ancaman dan tidak merespons dengan tepat ketika kita mencoba mengganggu aktivitas di dalam talamus," tambahnya.

Penemuan ini membantu kita untuk mempelajari secara utuh tentang bagaiamana informasi sensorik yang berbeda diolah di otak dan bagaimana otak mewakili dunia luar, kata Heap.

Sementara itu, para ahli di Universitas Queensland melihat studi baru ini juga dapat membantu penelitian lebih dalam terkait mekanisme dasar gangguan kejiwaan pada manusia.

"Pada pasien gangguan mental khusus, seperti gangguan spektrum autisme dan skizofrenia, ada keanehan dalam fungsi respon di otak, oleh karena itu, studi baru ini diharapkan membantu dalam penelitian mekanisme dasar gangguan yang lebih dalam," katanya.

Baca Juga: Mungkinkah Manusia Melahirkan di Mars? Studi Baru Menjawab

Sebagai informasi, sebenarnya, para ahli sel biologi di University of Queensland sudah mulai menggunakan ikan zebra dalam penelitian mereka  sejak 2001.

Salah satu orang yang melakukan penelitian terhadap ikan zebra adalah ahli sel biologi, Ben Hogan. 

Keuntungan menggunakan ikan zebra dalam sebuah penelitian adalah bentuk embrio yang transparan dan mampu berkembang di luar tubuh sang induk.

Para peniliti dapat memanipulasi gen untuk memodelkan penyakit manusia pada ikan ini dan mengamati perubahannya secara langsung pada hewan hidup.

Hal ini tidak mungkin dilakukan hewan lain dalam laboratorium, misalnya tikus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com