Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Sedotan, Dulu Terbuat dari Emas

Kompas.com - 05/07/2018, 23:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Selanjutnya, mereka mengadaptasi fungsi yang sama pada perangkat logam dan kemudian menyebutnya "bombilla". Benda tersebut digunakan sebagai sedotan sekaligus saringan saat minum teh.

Sedotan Tangkai Rumput

Popularitas sedotan mulai naik bersamaan dengan revolusi industri pada 1800-an. Saat itu orang-orang menggunakan tangkai rumput gandum untuk minum.

Sayangnya, residu dari tangkai jerami ini tertinggal dalam minuman dan membuatnya rusak.

Untuk mengatasi hal itu, Marvin C. Stone membuat sedotan modern pertama.

Sedotan Kertas

Pada 1888, Stone mematenkan sedotan kertas. Mulanya dia hanya melilitkan kertas di sekitar pensil untuk membuat tabung tipis dan menempelkan lem di sekitarnya.

Dia kemudian memperbaiki temuannya itu dengan melapisi bagian luar kertas dengan lilin. Ini dilakukan agar lem tidak larut dalam minuman.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Ciptakan Plastik yang Mudah Terurai

Bisa Ditekuk

Perbaikan besar berikutnya untuk sedotan berlangsung lebih dari 40 tahun oleh Joseph B. Friedman. Dia terinspirasi ketika melihat putrinya harus berjuang minum milkshake dengan sedotan yang tinggi.

Friedman kemudian mencoba menekuk sedotan tersebut. Pada tahun 1937, dia mematenkan sedotan tekuk pertama.

Hingga awal 1960-an, sedotan kertas mendominasi pasar.

Sedotan Plastik

Setelah itu, sedotan plastik mulai muncul dan menawarkan pengalaman minum yang berbeda. Ditambah lagi, sedotan plastik juga lebih tahan lama dibanding yang terbuat dari kertas.

Pada pertengahan 1970-an, sedotan plastik menjadi inovasi segar. Hingga saat ini, penggunaan plastik makin masif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com