Selanjutnya, mereka mengadaptasi fungsi yang sama pada perangkat logam dan kemudian menyebutnya "bombilla". Benda tersebut digunakan sebagai sedotan sekaligus saringan saat minum teh.
Sedotan Tangkai Rumput
Popularitas sedotan mulai naik bersamaan dengan revolusi industri pada 1800-an. Saat itu orang-orang menggunakan tangkai rumput gandum untuk minum.
Sayangnya, residu dari tangkai jerami ini tertinggal dalam minuman dan membuatnya rusak.
Untuk mengatasi hal itu, Marvin C. Stone membuat sedotan modern pertama.
Sedotan Kertas
Pada 1888, Stone mematenkan sedotan kertas. Mulanya dia hanya melilitkan kertas di sekitar pensil untuk membuat tabung tipis dan menempelkan lem di sekitarnya.
Dia kemudian memperbaiki temuannya itu dengan melapisi bagian luar kertas dengan lilin. Ini dilakukan agar lem tidak larut dalam minuman.
Baca juga: Ilmuwan Inggris Ciptakan Plastik yang Mudah Terurai
Bisa Ditekuk
Perbaikan besar berikutnya untuk sedotan berlangsung lebih dari 40 tahun oleh Joseph B. Friedman. Dia terinspirasi ketika melihat putrinya harus berjuang minum milkshake dengan sedotan yang tinggi.
Friedman kemudian mencoba menekuk sedotan tersebut. Pada tahun 1937, dia mematenkan sedotan tekuk pertama.
Hingga awal 1960-an, sedotan kertas mendominasi pasar.
Sedotan Plastik
Setelah itu, sedotan plastik mulai muncul dan menawarkan pengalaman minum yang berbeda. Ditambah lagi, sedotan plastik juga lebih tahan lama dibanding yang terbuat dari kertas.
Pada pertengahan 1970-an, sedotan plastik menjadi inovasi segar. Hingga saat ini, penggunaan plastik makin masif.