Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badak Putih Utara, Mamalia Paling Terancam Punah Berpeluang Selamat

Kompas.com - 05/07/2018, 18:26 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Yahoo News


KOMPAS.com - Para ilmuwan berhasil mengembangkan embrio hibrida badak putih utara di laboratorium untuk menyelamatkan spesies itu dari kepunahan.

Badak putih utara adalah mamalia paling terancam di dunia dan hanya menyisakan dua betina dari spesiesnya. Keduanya kini tinggal di Ol Pejeta Conservancy, Kenya.

Setelah kematian badak putih utara jantan pada Maret lalu, peneliti bergegas mencari cara demi menyelamatkan spesies ini.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Nature Communications, Rabu (4/7/2018), para ilmuwan berhasil membuat embrio hibrida dari sperma badak putih utara yang telah dibekukan dan telur badak putih selatan, sub-spesies yang masih berhubungan erat dengan badak putih utara.

Baca juga: Kehamilan Victoria Selamatkan Badak Putih Utara dari Kepunahan

Embrio hibrida yang pertama kali dibuat itu dikembangkan oleh ilmuwan gabungan dari Jerman, Italia, dan Republik Ceko.

Mereka berencana untuk memanen sel telur dari dua badak betina yang masih hidup sesegera mungkin dan menggunakan sperma yang telah diawetkan untuk menghasilkan embrio badak putih utara murni.

Selanjutnya embrio ditanamkan pada ibu pengganti yang akan mengandung, yakni badak putih selatan.

Selain menggunakan embrio hibrida, para ahli juga telah merancang rencana B untuk meningkatkan pasokan telur dan melestarikan keragaman genetik badak putih utara.

Mereka berusaha menggunakan sel kulit beku dari hewan yang telah mati untuk diubah menjadi sel telur. Prosedur ini sebelumnya telah berhasil dilakukan pada tikus.

"Semoga dalam waktu tiga tahun kita sudah dapat memiliki anak badak putih (utara)," kata Thomas Hildebrandt dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research, Jerman yang memimpin upaya ini dilansir Yahoo News, Kamis (5/7/2018).

"Kami cukup yakin dengan teknologi yang kami kembangkan," imbuhnya.

Pada awalnya ada banyak pihak yang menentang penerapan teknik fertilisasi in vitro (IVF) ini, banyak yang menyebut upaya ini terlambat dan tidak alami.

Meski begitu, Hildebrandt tetap bersikerap bahwa upaya yang dilakukannya tidak percuma.

Baca juga: Badak Putih Utara Jantan Punah, Spesies Badak Ini Terancam Menyusul

Menurutnya, spesies yang terancam punah seperti badak putih utara sangat patut untuk diperjuangkan kelestariannya. Terlebih kepunahan mereka bukan disebabkan gagal berevolusi namun karena diburu.

"Badak putih utara tidak gagal dalam evolusi. Mereka gagal karena tidak tahan terhadap peluru. Mereka diburu dan dibantai penjahat," tegasnya.

Dulu, badak putih utara berkembang biak dan hidup damai di kawasan Afrika Tengah dan Timur.

Namun, konflik dan perburuan mengacaukan habitat dan jumlah mereka.

Menurut Hildebrandt, kekosongan di ekosistem habitat alami badak akan berdampak besar di masa depan. "Kini kami memiliki alat untuk memperbaikinya," ungkap Hildebrandt.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yahoo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com