Temuan ini pada akhirnya mendukung studi sebelumnya yang mengungkap bekerja terlalu lama berisiko tinggi meningkatkan diabetes, meski studi sebelumnya hanya melibatkan pria sebagai responden.
Fakta bahwa jam kerja yang terlalu lama berhubungan dengan diabetes tidak terlalu mengejutkan.
Orang yang bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu akan mengalami stres tinggi dan mengubah beberapa hormon dalam tubuh seperti kortisol.
Perubahan hormon kortisol dapat memengaruhi kadar insulin tubuh dan kemampuannya dalam memecah glukosa.
Tingkat stres yang tinggi juga bisa mengganggu pola tidur dan menyebabkan kesehatan mental menjadi buruk.
Pada gilirannya, hal ini berkontribusi pada perubahan berat badan, tingkat insulin, dan munculnya diabetes.
Mahee berharao, temuan ini dapat digunakan tenaga medis saat berkonsultasi dengan pasiennya, di mana jam kerja yang panjang bertanggung jawab pada kesehatan yang buruk.
Terlebih di kalangan wanita yang lebih mungkin mengembangkan diabetes.
Baca juga: Menurut Sains, Ini Cara Mudah untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja
"Saya pikir dokter perlu untuk menanyakan berapa lama pasiennya bekerja dalam seminggu. Karena perempuan lebih berisiko, maka mereka harus lebih waspada dan melakukan tes skrining untuk diabetes," katanya.
Mahee menyarankan, agar para perempuan mau memaksa diri untuk bekerja lebih sedikit dan beralih ke peduli diri sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.