Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Pertimbangkan Tender Ambisius Tenaga Surya 100 Gigawatt

Kompas.com - 26/06/2018, 17:33 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Baru-baru ini, menteri energi India RK Singh berkata bahwa negara tersebut sedang mempertimbangkan untuk membuka untuk tenaga surya sebanyak 100 gigawatt (GW).

Padahal, India telah berambisi untuk mencapai kapasitas surya sebanyak 100 GW dalam energi terbarukan 175 GW pada 2022. Jika tender yang diisukan ini benar terjadi, 100 GW tersebut akan masuk dalam target tahun 2030 atau 2035.

Menurut The Economic Times, target yang sudah ada saat ini sudah sangat ambisius.

Mereka pun menyangsikan India yang kini hanya punya kapasitas tenaga surya sebanyak 24,4 GW untuk dapat merealisasikan target yang baru, meskipun pertumbuhan kapasitas tenaga surya dalam skala utilitas di negara tersebut naik 72 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Peta Udara India Terlihat Berbeda dari Antariksa, Apa Sebabnya?

Meski demikian, beberapa pakar, seperti Johannes Urpelainen, cukup optimis dengan langkah India.

Peneliti dari Columbia University Center on Global Energy Policy yang berbasis di India ini berkata bahwa tender 100 GW tersebut bukan untuk satu tempah pengolahan besar, melainkan untuk berbagai proyek kecil.

Kepada Ars, Minggu (24/6/2018); Urpelainen berkata bahwa tenaga surya sebetulnya sangat populer dan tidak dianggap mahal di India.

“Aku sudah bolak-balik ke India selama enam tahun terakhir, dan pada 2012 tenaga surya sangat langka. Kini, (tenaga surya) di mana-mana,” ujarnya.

Selama ekonomi India terus bertumbuh, Urpelainen yakin bahwa tender 100 GW akan bisa dilaksanakan.

Baca juga: Setelah Tiangong-1, Roket India Diprediksi Jatuh di Wilayah Indonesia

“Pada saat ini, biaya untuk tender 100 GW 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.417 triliun). Tapi biaya energi terbarukan akan terus turun,” katanya.

Dia melanjutkan, tetapi kalau pemerintah (India) ngotot memproduksinya secara domestik, harganya bisa lebih tinggi karena harus bersaing dengan panel-panel dari China yang lebih murah.

Sebetulnya, seperti yang dikatakan oleh Singh, India darurat energi terbarukan. Setidaknya 20 kota India masuk daftar kota paling berpolusi di dunia.

Hal ini karena pertumbuhan ekonomi India yang eksplosif meningkatkan konsumsi batu bara di negara tersebut dan menghasilkan polusi luar biasa. Pada tahun lalu saja, India menambahkan kapasitas energi batu bara sebanyak 4,6 GW.

Jika target-target yang ambisius di atas tercapai, bukan tidak mungkin masalah polusi ini akan selesai dan wajah India berubah 180 derajat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau