Ini juga terlihat di area gurun Rajasthan, di wilayah barat laut India. Kedua tempat tersebut menunjukkan lebih sedikit vegetasi dan lebih sedikit manusia yang menempatinya.
Instrumen Terbaru
Untuk diketahui, Sentinel-5P diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dalam program pemantauam bumi Copernicus dari Uni Eropa.
Instrumen Tropomi dari satelit ini bisa mendeteksi keberasaan serangkaian jejak gas di atmosfer. Mulai dari formaldehida, nitrogen oksida, ozon, metana, karbon monoksida, sulfida dioksida, hingga aerosol.
Semua jenis gas tersebut mempengaruhi udara yang kita hirup. Artinya, ini juga mempengaruhi kesehatan kita.
Tak hanya itu, sejumlah gas juga berpenran dalam perubahan iklim dunia.
"Kami sudah memiliki data yang benar-benar bagus, tapi kami membutuhkan lebih banyak waktu obeservasi, terkadang perlu pengamatan bertahun-tahun untuk mendapatkan kualitas seperti ini," tutur De Smedt.
Tropomi merupakan instrumen terbaru dari sistem spektometer pendahulunya, yaitu Omi. Omo adalah instrumen milik NASA yang masih terbang saat ini.
"Peta baru India ini berisi data selama empat bulan. Tropomi dapat melakukannya dalam waktu satu bulan apa yang dilakukan Omo dalam enam bulan," kata De Smedt.
"Kami sekarang melihat lebih cepat rinciannya, emisi kecil, jenis sinyal yang tidak kami lihat baik sebelumnya. Kami membutuhkan 10 tahun data untuk melihat emisi di sekitar Teheran, misalnya. Di peta ini Anda bisa melihat mereka hanya empat bulan data Tropomi," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.