Namun, obat tersebut tidak bisa diberikan pada kanguru. Inilah yang membuat hewan berkantung itu rentan terhadap keracunan.
Apalagi, rumput yang tidak diolah bisa menyebar di luar garis pagar petani dan ke pinggir jalan. Rumput-rumput tersebut bisa dimakan oleh kanguru tanpa ada yang mengawasi.
Dokter hewan ternak di Hamilton David Rendell mengatakan dia telah melihat beberapa kasus hewan yang terhuyung-huyung karena phalaris selama karirnya.
Sindrom itu lebih umum terjadi di daerah dengan tanah batu kapur, yang mengandung lebih sedikit cobalt daripada tanah basalt, kata Dr Rendell.
Dr Rendell mengatakan Phalaris yang menyebabkan hewan terhuyung-huyung juga lebih umum ketika pertumbuhan rumput subur terjadi.
Itu karena hewan mencerna lebih sedikit tanah, dan karena itu kurang kobalt, di daerah-daerah tersebut.
Michelle Mead mendesak anggota masyarakat yang melihat kanguru yang linglung untuk menghubungi tempat penampungan satwa liar lokal mereka.
"Sayangnya, kanguru tidak selalu mendapat perhatian besar," katanya.
"Mereka telah banyak menderita akibat dampak dari aktivitas manusia... dan itulah sebabnya mengapa kami memiliki sedikit tugas perawatan untuk merawat mereka," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.