Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Bola, Dijadikan Permainan Sejak Dulu

Kompas.com - 21/06/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Selanjutnya, teknologi membuat bola karet terus berkembang. Hingga pada tahun 1800-an, mulai tercipta bola modern.

Pada 1836, Charles Goodyear mematenkan karet vulkanisasi. Teknologi ini kemudian di tahun-tahun selanjutnya digunakan untuk membuat bola.

Pada 1855, Goodyear membangun bola karet vulkanisasi pertama di dunia.

Terus Berkembang

Pada 1862, H.J Lindon mengembangkan salah satu kantung karet pertama yang akan digunakan sebagai bola.

Inspirasi ini didapatkannya setelah istrinya meninggal dunia karena penyakit paru-paru akibat terlalu sering meniup kandung kemih babi yang dibuat sebagai bola.

Melihat efek buruk dari kandung kemih babi tersebut, Lindon mencoba membuat benda serupa namun dari karet.

Baca juga: Pemanasan Minimalkan Risiko Cedera pada Anak Saat Main Bola

Bahan karet dipilih karena kantung karet bisa memastikan bola tetap keras dan berbentuk baik.

Pada 1888, bola pertama kali diproduksi massal. Hal ini adalah konsekuensi dari dari Liga Sepakbola Inggris pada masa tersebut. Mitre dan Thomlinson Glasgow adalah dua perusahaan pertama yang memproduksi bola sepak selama masa itu.

Pada 1900, bola dari kandung kemih hewan ditinggalkan. Bola dari karet dipilih karena lebih kuat dan dapat menahan tekanan yang lebih berat.

Saat itum bola dibuat dari ban dalam yang dilapisi kulit cokelat tebal. Meski bisa memantul dan lebih kuat, bola pada masa ini belum bisa ditendang dengan baik.

Tahun-tahun selanjutnya, bola terus dikembangkan. Hingga sekitar tahun 1929, ditemukan bola yang cukup baik untuk ditendang.

Sayangnya saat itu, bola terlalu menyakitkan untuk disundul. Ini karena jahitannya cukup besar dan karakteristiknya yang menyerap air.

Ketika hujan, penyerapan air ini menuai masalah. Bola menjadi snagat berat dan menyebabkan banyak cedera kepala.

Namun, ditahun-tahun berikutnya, penyerapan air ini dihilangkan dengan menggunakan cat sintetis. Selain itu, bahan non-berpori juga digunakan untuk melapisi kulit bola.

Pada 1980, kulit sintetis digunakan untuk menggantikan kulit sapi pada bola. Dengan ini, bola sepak lebik konsisten ketika melambung dan memantul.

Ditambah lagi, penggunaan kulit sintetis juga membuat penyerapan air pada bola berkurang.

Pada tahun-tahun selanjutnya, desain bola terus berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau