Tak hanya terkenal dengan kemampuan bahasa isyaratnya, Koko juga dikenal sebagai penyayang binatang peliharaan.
Pada sebuah perayaan natal, primata ini meminta anak kucing. Mulanya, para pelatihnya hanya memberi boneka kucing.
Namun, tak puas dengan itu, para ilmuwan membiarkan ia memelihara kucing asli. Uniknya, Koko menamai anak kucing tersebut sendiri.
"Kucing itu berjenis Manx dan tampak seperti sebuah bola. Koko suka sajak kata-kata dalam bahasa isyarat," ungkap Ronald Cohn, salah satu ahli biologi yang menangani Koko dikutip dari Newsweek, Kamis (21/06/2018).
Para peneliti menyebut, Koko merawat All Ball seperti bayinya sendiri. Ia bermain dengan All Ball sekitar satu jam dalam sehari di kelas bahasa isyarat.
Ketika All Ball tewas akibat terlinds mobil, Koko bersedih selama berhari-hari.
Cohn dan Patterson memulai The Gorilla Foundation pada 1986. Yayasan ini dibuat untuk mengamati lebih jauh tentang gorila, salah satunya Koko.
Kdua ahli ini banyak mendapat kritik tentang pekerjaannya terhadap Koko. Beberapa kritik yang dilontarkan bahwa hewan hanya menyalin apa yang dilakukan manusia dan tidak benar-benar memahami bahasa.
Meski mendapat banyak kritikan, yayasan ini terus mempertahankan Koko. Dari berbagai penelitian yang dihasilkan yayasan, mereka mampu memahami kemampuan emosional dan kognitif gorila.
"Koko menyentuh kehidupan jutaan orang sebagai duta semua gorila dan ikon komunikasi antar-spesies dan empati," tulis yayasan tersebut dalam obituari untuk Koko.
"Dia dicintai dan akan sangat dirindukan," sambung tulisan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.