Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2018, 12:34 WIB

KOMPAS.com - Gunung Everest mungkin akan segera punya julukan baru. Bukan hanya sebagai gunung tertinggi di dunia, tapi juga tempat pembuangan sampah tertinggi di muka Bumi ini.

Sejak penjelajah Sir Edmund Hillary mencapai puncak Everest (8.848 meter) pada tahun 1953, ribuan pendaki tertantang mengikuti jejaknya untuk menaklukan gunung tersebut.

Para pendaki yang dikenal juga sebagai pecinta alam rupanya tak bertanggung jawab saat menaklukkan gunung Everest.

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak jejak para pecinta alam yang menghiasi jalur pendakian dan sengaja ditinggalkan. Mulai dari tenda, peralatan pendakian yang rusak, tabung gas kosong, sampah, dan banyak kotoran manusia tersebar di mana-mana.

Baca juga: Pendaki Dengar Suara Misterius di Gunung Everest, dari Mana Asalnya?

"Ini menjijikkan dan merusak pemandangan. Gunung menjadi penuh dengan sampah," kata Pemba Dorje, salah satu orang Sherpa, suku yang tinggal di pegunungan Himalaya, kepada AFP via Science Alert, Senin (18/6/2018).

Baik Tibet dan Nepal, sebenarnya telah menerapkan sistem yang dapat mendorong pendaki membawa pulang sampah-sampah mereka.

Tibet mendenda Rp 1.415.380 untuk setiap kilogram yang ditinggalkan pendaki.

Sementara Nepal akan memberi sekitar Rp 56 juta untuk satu tim bila setiap anggota membawa turun delapan kilogram sampah.

Sayangnya, sistem ini tidak dipedulikan oleh sebagian besar pendaki. Banyak pendaki kaya yang merasa telah merogoh dana hingga Rp 1,4 miliar, sehingga membuat mereka tidak peduli dengan tawaran yang diberikan.

Alhasil, hanya sedikit sampah yang dibawa turun para pendaki dan sebagian besar menumpuk di sepanjang jalur pendakian.

Baca juga: Laut Dunia Darurat Sampah Plastik, Indonesia Turut Menyumbang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Benarkah Masturbasi Bisa Mengubah Ukuran Penis?

Kita
Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Seberapa Dingin Puncak Gunung Everest?

Oh Begitu
4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

4 Manfaat Buah Lengkeng untuk Kesehatan

Oh Begitu
Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Apakah Ada Efek Membersihkan Kotoran di Pusar?

Oh Begitu
8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

8 Tanda Rabies pada Anjing yang Perlu Diwaspadai

Oh Begitu
Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Kenapa Inti Bumi Sangat Panas?

Oh Begitu
Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Pria Rusia Tewas Diserang Hiu Macan di Mesir, Kenapa Hiu Menyerang Manusia?

Oh Begitu
Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

Fenomena
Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Apakah Efek Sering Menggigit Kuku?

Oh Begitu
Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Mengapa Ular Berganti Kulit secara Berkala?

Oh Begitu
Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Apakah Fungsi Kumis pada Gajah?

Oh Begitu
Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Benarkah Bulu yang Dicukur Akan Tumbuh Lebih Cepat dan Lebat?

Oh Begitu
7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

7 Hewan Penghuni Amazon, Ada Ular Besar dan Burung Warna-warni

Oh Begitu
Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Kita
10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

10 Negara Terpanas di Dunia Versi World Atlas

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com