Kedua embrio kemudian diletakkan di bawah mikroskop besar. Dalam waktu sekitar 15 menit, Mazur menyelesikan prosedur rumit tanpa risiko merusak embrio.
Ia menggunakan jarum kecil berongga dan memasukkannya ke dalam telur yang dibuahi untuk mengekstraksi DNA calon orangtua.
Hal yang sama dilakukannya pada telur kedua yang dibuahi, semua DNA dikeluarkan kecuali DNA mitokondria.
Mitokondria menyediakan energi untuk telur. Kerusakan DNA mitokondria pada wanita adalah alasan yang menyebabkan susah hamil.
Menurutnya, dengan menggunakan donor DNA mitokondria akan memungkinkan pasien menghasilkan embrio dan melahirkan bayi yang sehat.
"Mitokondria ini seperti mata uang universal untuk sebuah sel. Ia membantu semua proses di dalam sel," terang Mazur.
Setelah itu, Mazur memindahkan DNA dari pasangan yang berusaha memiliki seorang anak ke embrio donor yang hanya berisi DNA mitokondria wanita lain dengan bantuan jarum dan suntikan.
"Proses selesai. DNA pasangan kini akan berkembang menjadi embrio dan setelah itu dipindahkan ke rahim wanita yang ingin hamil," kata Mazur.
Baca juga: Ambil Pelajaran Ini dari Kegagalan Seleksi Jenis Kelamin Bayi Tabung
Mazur sendiri mengaku tidak setuju dengan istilah bayi dari tiga orangtua, karena bayi berasal dari DNA pasangan yang ingin memiliki momongan dan pendonor telur yang memberikan gen mitokondria.
"Bayi-bayi ini memiliki DNA ayah dan ibunya. Jadi secara genetis ia mewarisi genetika orangtuanya mulai dari warna mata, rambut, tinggi, berat badan, dan kepribadian," jelasnya.
"Anak-anak ini nantinya akan lebih mirip orangtua mereka, bukan pendonor mitokondria," imbuhnya.
Ia pun berencana menjelaskan prosedur ini dalam pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona Juli nanti.
Hingga saat ini, prosedur ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli medis dan genetika.
Untuk proses program hamil dengan tiga DNA, lebih jelasnya dapat dilihat dalam video ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.