KOMPAS.com - Sebuah badai debu di planet Mars baru-baru ini menghantam robot penjelajah Opportunity milik Badan Antariksa AS (NASA). Karena hal ini, kerja dari robot penjelajah Mars tersebut menjadi terhambat.
Pihak NASA mengatakan, badai debu ini pertama kali terlihat dari angkasa oleh Mars Reconnaissance Orbiter, sebuah pesawat luar angkasa yang mengorbit di Mars.
"Segera setelah tim pengorbit melihat seberapa dekat badai itu bagi Opportunity, mereka memberi tahu tim penjelajah untuk mempersiapkan rencana darurat," ungkap pihak NASA dikutip dari Space, Minggu (10/06/2018).
"Dalam hitungan hari, badai itu menggelembung," sambungnya.
Hingga Jumat (08/06/2018), badai tersebut telah mencakup 18 juta kilometer persegi permukaan Mars. Luas tersebut lebih besar dari seluruh Amerika Utara di Bumi.
"Badai debu penuh seperti sebenarnya bukan kejadian yang luar biasa, hanya saja (badai ini) jarang terjadi," ujar pihak NASA.
"Badai ini bisa muncul tiba-tiba selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan," sambungnya.
Area yang terdampak badai debu ini termasuk Perseverance Valley, tempat robot penjelajah Opportunity saat ini berada.
Opportunity sendiri adalah robot penjelajah mars yang telah beroperasi sejak 2004. Robot ini memanfaatkan tenaga surya.
Dengan badai debu yang memenuhi langit Mars, sinar matahari matahari ikut tertutup. Hal ini berpengaruh dalam kinerja robot penjelajah tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.