Setelah lebah mempelajari aturan tersebut, mereka dapat memahami bahwa kotak hitam yang berjumlah dua lebih sedikit dari yang berjumlah empat, atau satu kotak hitam lebih sedikit dari tiga.
Menurut Dyer, mereka terus menghampiri kertas-kertas itu bahkan saat tidak lagi dipancing makanan.
Kemudian, Dyer dan tim mulai menguji apa yang akan dilakukan lebah jika hanya ada lembaran kertas kosong tanpa kotak hitam di atasnya.
Apakah mereka akan mengerti bahwa lembaran kosong artinya kurang dari satu ataupun tiga?
Hasilnya, mereka paham bahwa kertas kosong nilainya lebih kecil dari kertas mana pun.
Selain membuktikan hal tersebut, Dyer memiliki percobaan kontrol untuk mengesampingkan gagasan bahwa lebah lebih suka terbang dekat selembar kertas kosong.
"Kami butuh sekitar tiga tahun untuk mengumpulkan semua eksperimen kontrol yang membuktikan bahwa itu memang reresentasi asli dari konsep nol," ujarnya.
Baca juga: Perilaku Koloni Lebah Ternyata Mirip Respon Otak Manusia
Lebah, serangga pemikir luar biasa
Dalam penelitian tahun 2010, Dyer dan timnya membuktikan lebah madu dapat mengingat wajah manusia dan mereka melakukannya dengan caranya sendiri yang berbeda dari kita.
Dyer berpendapat lebah memiliki spektrum besar yang dapat memahami gagasan nol.
Dengan mempelajari otak kecil lebah akan membantu kita menghargai kemampuan kita sendiri, menurut Dyer.
"Ini mungkin tampak sederhana. Tetapi untuk memahami konsep nol juga dibutuhkan waktu yang lama dalam peradaban manusia. Hal itu tidak terjadi langsung," ujar Dyer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.