"Ini bukan sebuah kebetulan bahwa kita harus aktif: berjalan, berlari, berjongkok untuk duduk, dan menggunakan otot-otot kaki kita untuk mengangkat benda," sambung peneliti dari Università degli Studi di Milano, Italia tersebut.
Sayangnya, karena penelitian ini menggunakan tikus, tidak segera bisa disimpulkan hal ini pada manusia. Bahkan, sejauh mana neuron baru berkembang di otak manusia dewasa masih menjadi perdebatan.
Meski begitu, banyak ilmu biologi yang mendasari bahwa hal ini berlaku untuk tikus dan manusia.
"Penelitian kami mendukung gagasan bahwa orang yang tidak bisa melakukan latihan berat - seperti pasien yang terbaring di tempat tidur atau astronot dalam perjalanan panjang - tidak hanya kehilangan masa otot," ujar Adami.
"Tetapi kimia tubuh mereka berubah pada tingkat sel dan bahkan berdampak buruk pada sistem saraf mereka," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.