Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Nyeri Otot Setelah Olahraga? Ini Cara Terbaik Meredakannya

Kompas.com - 18/04/2018, 17:35 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com — Pernahkah Anda merasakan nyeri otot selepas berolahraga?

Bagi banyak orang, tanda olahraga yang baik adalah nyeri otot. Sayangnya, hal ini sering mengganggu aktivitas keseharian.

Selain itu, sakit nyeri otot juga membuat banyak orang ragu untuk berolahraga kembali. Mulai apakah nyeri otot buruk bagi seseorang, bagaimana mengobatinya, hingga kapan nyeri otot perlu diperiksakan.

Ryan Lingor, dokter olahraga primer di Rumah Sakit khusus Bedah New York City, mencoba menjawab berbagai pertanyaan tentang nyeri otot pasca-olahraga.

Baca juga: Kenali Perbedaan Nyeri Otot dan Cedera Usai Olahraga

Tidak Berhenti Olahraga

"Ketika orang memulai siklus olahraga baru, sangat umum untuk mengembangkan rasa sakit," ungkap Lingor dikutip dari Time, Senin (16/04/2018).

Rasa sakit nyeri otot juga biasa terjadi jika seseorang memasuk dlaam olahraga baru atau penambahan berat latihan dalam rutinitas yang sudah ada.

"Itu tidak berarti mereka harus menghentikan olahraga atau (nyeri otot) bukan tanda cedera," imbuhnya.

Bukan Nyeri Otot Biasa

Meski terasa sakit dan tidak nyaman, pada umumnya nyeri otot selepas olahraga bukanlah hal berbahaya. Tapi, perlu diketahui juga jenis nyeri otot yang terbilang tidak normal.

Lingor mengatakan, nyeri otot normal biasanya simetris. Jadi, jika Anda mengalami rasa sakit yang lebih pada salah satu sisi, mungkin itu pertanda otot yang tertarik atau cedera lainnya.

Selain itu, nyeri otot normal biasanya akan berkembang 24-36 jam setelah olahraga dan akan menghilang dalam waktu sekitar tiga hari. Lingor menyebut, jika nyeri otot terasa lebih lama dari itu mungkin merupakan tanda sesuatu yang lebih serius.

Hal yang harus diwaspadai saat terjadinya nyeri otot adalah perubahan warna urine. Perubahan warna ini mungkin menunjukkan kondisi olahraga yang berlebihan dan berpotensi serius yang disebut rhabdomyolysis (kerusakan otot).

"Kadang-kadang Anda bisa mendapatkan kondisi di mana otot-otot mulai rusak secara tidak normal," ujar Lingor.

"Kerusakan otot bisa tersaring ginjal dan menyebabkan urine berwarna lebih gelap," imbuhnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau