Ini menunjukkan bahwa dampak raksasa yang membentuk "dikotomi" antara wilayah utara dan selatan planet Mars terjadi sebelum 4,4 miliar tahun yang lalu.
Simpulan ini didapat karena dampak semacam itu akan mengubur atau menghancurkan batuan di dekat permukaan sehingga meteorit itu tidak akan mampu terbentuk.
Dalam laporannya di jurnal Science Advances, para peneliti mengungkapkan bahwa ada 100 meteorit Mars yang saat ini diketahui para ilmuwan dunia. Sebagian besar meteorit Mars tersebut ditemukan di Sahara.
Black Beauty sendiri kemungkinan terlempar ke angkasa karena adanya tabrakan benda lain dengan Mars.
Sebelum ini, para peneliti dari Badan Antariksa AS (NASA) telah mencoba mempelajaru meteroit ini pada 2013. Dari penelitian itu, mereka menemukan meteorit ini memiliki 10 kali lebih banyak air daripada meteorit Mars lainnya.
Dengan kata lain, penemuan tersebut menunjukkan adanya interaksi dengan air kuno di kerak planet merah.
Baca juga: Meteorit Langka Ungkap Asal Muasal Air di Bumi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.