Newman mengatakan, ini bisa terjadi karena bias gender atau mungkin karena nama Joan dikaitkan dengan usia. Penelitian sebelumnya bisa dievaluasi kembali dengan mempertimbangkan temuan-temuan baru tersebut.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa bentuk bias ini jauh dari konteks studi psikologi. Tak hanya itu, bahkan nama-nama non-barat (Eropa) bisa menyebabkan individu menderita ketika melamar pekerjaan.
Sebuah studi tahun 2016 oleh para peneliti di Harvard University menemukan bahwa calon atasan dua kali lebih mungkin memanggil pelamar minoritas untuk wawancara tatap muka jika resume mereka menghilangkan rincian yang mengungkapkan latar belakang non-Eropa.
Katherine A. DeCelles, profesor administrasi bisnis di Harvard Business School, yang turut menulis penelitian ini, mengatakan ini merupakan sebuah diskriminasi.
“Diskriminasi masih ada di tempat kerja. Organisasi sekarang memiliki kesempatan untuk mengenali masalah ini sebagai akarnya, sehingga mereka dapat melakukan sesuatu,” ujar DrCelles dikutip dari Newsweek, Rabu (23/05/2018).
Studi yang diterbitkan dalam Administrative Science Quarterly dilakukan peneliti dengan membangun resume untuk pelamar Negro dan Asia dan memasukkan mereka untuk 1.600 pekerjaan entry-level di 16 wilayah metropolitan AS.
Hasilnya, seperempat kandidat kulit hitam dengan resume "mirip orang kulit putih" menerima callback, dibandingkan dengan 10 persen ketika etnis mereka lebih jelas.
Untuk orang Asia, lebih dari seperlima menerima tanggapan, dibandingkan hanya 11,5 persen dengan resume etnis yang dipanggil kembali (untuk wawancara).
Baca juga: Kenapa Nama Siklon di Indonesia Selalu Bunga? Ini Penjelasan BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.