Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Terlalu Rendah, Sidang Isbat Mungkin Putuskan Awal Ramadhan 17 Mei

Kompas.com - 15/05/2018, 15:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurut ahli, awal bulan puasa 2018/1439 H dan hari lebaran bisa dirayakan secara bersamaan dan berlanjut hingga tahun 2021/1442 H. 

Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah di Indonesia akan seragam hingga 2021 atau 1442 H.

"Hal ini disebabkan posisi bulan bukan berada di 0 derajat menurut kriteria Wujudul Hilal Muhammadiyah dan 2 derajat menurut kriteria Nahdlatul Ulama. Tinggi bulan hari ini masih negatif (sudah di bawah ufuk), jadi bulan Sya'ban digenapkan 30 hari sehingga awal bulan Ramdhan jatuh pada 17 Mei," kata Thomas kepada Kompas.com, Selasa (15/5/2018).

Baca Juga: Mengkaji Puasa Senin Kamis, Bisakah Bermanfaat bagi Otak Manusia?

Hal senada diungkapkan Sugeng Riyadi, Kepala Pusat Astronomi Ponpes Assalam, Kartasura. Menurutnya, Indonesia diuntungkan dengan posisi bulan. 

"Posisi bulan pada awal Ramadhan 1439 H ini, masih di bawah 2 derajat di markas Pos operasi bulan di Pelabuhanratu, Sukabumi, bahkan di Jogja masih negatif. Sehingga, akhir Sya'ban versi Pemerintah, Muhammadiyah, NU, Persis dan ormas besar lainnya dipastikan akan Istikmal (digenapkan), dan hari Kamis 17 Mei masuk bulan 1 Ramadhan," katanya.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (7/5/2018), pada hari ini Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal bulan Ramadhan 1439 H di di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag RI Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat.

Proses sidang akan dimulai pukul 16.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari tim hisab dan rukyat Kemenag tentang posisi hilal menjelang awal Ramadhan.

Sidang juga akan dihadiri sejumlah pihak termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, serta pakar falak dari ormas-ormas Islam dan lainnya.

Baca Juga: Kesalahan Terbesar Kita Saat Memilih Takjil untuk Berbuka Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com