Studi tentang yang berlawanan
Menurut Dale, kita menganggap bayi mengenakan kacamata adalah hal baru yang membuat mereka tampak lucu. Namun, seperti diketahui, kacamata identik dengan perlengkapan orang dewasa yang mengalami masalah pengelihatan atau seorang kutu buku.
Konotasi tersebut dicoba diterapkan pada bayi yang masih terlalu muda untuk menyandang konotasi tersebut. Unsur keganjilan tersebut yang menjadikan bayi mungil tampak lucu menurut orang dewasa.
"Orang-orang yang menyukai hal-hal lucu selalu mencari cara baru untuk mengalami perasaan yang menyenangkan ini," kata Dale.
Dale juga membantah teori lain, yaitu apakah kacamata membuat bayi seperti orang dewasa kecil dan memuaskan kecintaan kita terhadap miniatur.
"Kita tertarik pada miniatur karena mereka adalah replika sempurna dari objek yang lebih besar, tetapi bayi jauh dari hal ini," kata Dale.
Pasalnya, seorang bayi berkacamata tampak lebih gemuk dan memiliki pipi yang lebih tembam daripada orang dewasa yang memakai kacamata.
Selain itu, ia menambahkan, ketika kita mencoba untuk membuat bayi atau anak kecil menjadi terlihat seperti orang dewasa, ternyata hasilnya lebih mengejutkan.
"Lukisan anak-anak muda pada periode abad pertengahan terlihat seperti miniatur orang dewasa, dan mereka tidak lucu sama sekali," kata Julia Leyda, rekan penulis Dale dalam buku berjudul Cuteness dan juga profesor studi media di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Norwegia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.