Ini adalah tindakan eksternalisasi pengalaman mereka, yaitu mereproduksi dalam bentuk apapun pengalaman asli.
Temuan ini sebenarnya berakah pada penelitian sebelumnya tentang memori transaktif.
Penelitian tersebut terkait keputusan tentang hal yang diingat menjadi informasi internal (tanpa dibagikan) dan penyimpanan eksternal yang disimpan dalam bentuk lain, dalam hal ini sosial media.
Sebelum era internet, informasi didistribusikan secara intuitif antara pikiran seseorang dan penyimpanan eksternal dalam bentuk catatan dan buku.
Membagi informasi dengan cara ini dianggap memaksimalkan pengetahuan yang tersedia dari kelompok sosial sementara memungkinkan para ahli untuk membentuk pemahaman yang lebih dalam bidang mereka.
Informasi eksternal ini dalam era internet dengan mudah diakses kembali dalam hitungan detik. Kemudahan tersebut, menurut para peneliti, menimbulkan yang disebut dengan "efek Google".
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Ketergantungan pada Media Sosial?
Efek ini membuat kita merasa punya kebutuhan menyimpan informasi yang lebih sedikit karena bisa diakses di tempat lain.
Keberadaan informasi eksternal inilah yang membuat kita mengabaikan informasi itu sendiri, tapi justru mengingat di mana menemukannya.
Dengan kata lain, meski pengalaman bisa dibagikan, kenangan atau ingatan kita terhadap peristiwa tertentu justru berkurang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.