Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2018, 19:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Kebutuhan manusia terhadap media sosial tiap waktu kian meningkat.

Banyak orang senang mendokumentasikan dan membagikan pengalamannya di media sosial. Mulai dari pesta yang ramai hingga momen-momen yang intim.

Namun, siapa sangka penggunaan media sosial tersebut tidak "gratis".

Menurut sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Experimental Social Psychology, para peneliti menemukan bahwa orang yang aktif membagikan pengalamannya ke media sosial ternyata membentuk kenangan yang kurang tepat terhadap peristiwa-peristiwa tersebut.

Baca juga: Kecanduan Media Sosial? Mungkin Sifat Kepribadian Ini Ikut Ambil Peran

Penelitian ini terdiri dari tiga rangkaian penelitian yang dipimpin oleh Diana Tamir dari Princeton University, AS.

Para peneliti mengeksplorasi bagaimana pengambilan foto dan video untuk media sosial mempengaruhi kesenangan, keterlibatan, dan kenangan terhadap peristiwa tersebut.

Untuk itu, peneliti meminta peserta penelitian menyaksikan TED talks dan melakukan tur di sebuah gereja di kampus Stanford University.

Para peserta diminta untuk merekam pengalaman mereka dengan beberapa cara, seperti foto atau mencatat acara ini bertujuan agar peserta merekam tanpa menyimpan.

Selanjutnya, beberapa orang diminta untuk membagikannya ke media sosial sedang sebagian lain tidak.

Setelah melakukan hal tersebut, peserta ditanyai tentang bagaimana mereka menikmati pengalamannya, fokus mereka, hingga kuis yang menguji ingatan mereka.

Hasilnya, Tamir dan tim menemukan bahwa berbagi pengalaman di media sosial tidak banyak mempengaruhi kenikmatan seseorang melakukan pengalaman tertentu.

Hanya saja, orang yang mencatat dan membagikan pengalaman mereka di media sosial lebih buruk sekitar 10 persen dalam tes memori di semua eksperimen.

Dilansir dari Time, Selasa (08/05/2018), para peneliti menyimpulkan, mungkin penyebab dari defisit memori ini bukan murni dari media sosial.

Kesimpulan ini didapatkan karena orang yang menulis pengalaman tanpa mempublikasikannya juga menunjukkan efek yang sama.

Baca juga: Benarkah Media Sosial Bisa Picu Remaja untuk Bunuh Diri ?

Sedangkan ketika peserta diinstruksikan merefleksikan pengalaman TED talks dengan berbicara tanpa menulis, mereka menyampaikan informasi sama banyaknya dengan orang yang menonton secara normal.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau