Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Avengers: Infinity War, Cerminan Pemujaan Manusia Terhadap Batu Bertuah

Kompas.com - 07/05/2018, 18:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com - Batu Keabadian atau Infinity Stone di film Avengers terbaru terinspirasi oleh kisah-kisah nyata, begitu pula Batu Bertuah dalam kisah Harry Potter, menurut penulis Quinn Hargitai.

Para penggemar mungkin tak sabar ingin melihat Avengers: Infinity War yang berupaya menyatukan banyak pahlawan Marvel dalam satu layar. Namun dalam film tersebut ada "penyatuan" lain yang membuat penggemar tak sabar, yaitu terkumpulnya semua Batu Keabadian.

Batu Keabadian digambarkan sebagai penyimpan kekuatan yang tak terbayangkan, sisa-sisa dari keistimewaan dari 'sebuah masa sebelum penciptaan'.

Batu-batu ini pernah muncul di film-film Marvel Studios dalam satu dekade terakhir, tapi tak pernah tampil bersamaan.

Baca juga: 3 Teknologi Black Panther Ini Mungkin Terinspirasi dari Dunia Nyata

Sejauh ini, kita sudah melihat apa yang mampu dilakukan oleh batu-batu tersebut, dari memutar balik waktu, membuka portal ke galaksi lain, dan menghancurkan planet-planet. Karena itu, penyatuan enam batu tersebut merupakan ancaman yang harus dihadapi semua pahlawan Marvel.

Bagaimanapun, meski gabungan ancaman dari semua Batu Keabadian adalah hal baru di film Marvel, namun legenda batu permata mistis ini adalah sesuatu yang sudah muncul sejak lama.

Tim kreatif Marvel tak pernah membantah bahwa mereka sering memasukkan pengaruh kekuatan mistis dalam kisah-kisah mereka. Mulai dari 'perjalanan pahlawan' yang mulus dalam Spiderman, sampai ke penggunaan tokoh-tokoh seperti Thor, Loki, dan Odin.

Batu Keabadian bukanlah hal baru dalam tren Marvel ini, dan menjadi salah satu contoh batu mistis yang muncul sebagai legenda sepanjang sejarah kemanusiaan.

Setiap mitos datang dengan artefak legendaris, namun batu-batu yang memiliki kekuatan misterius dan ajaib adalah mitos yang paling bertahan sepanjang peradaban.

Dari berbagai pengasah batu di abad pertengahan banyak yang menjanjikan kemampuan menyembuhkan dan menghilangkan kesialan, sampai mata panah neolitik yang keliru disebut sebagai "batu petir".

Ini membuktikan bahwa setiap budaya memiliki keyakinan akan batu ajaib.

Beberapa legenda ini begitu kuat tertanam secara budaya dan kita akan langsung mengenalinya.

Contohnya adalah Batu Bertuah, batu permata yang bisa berubah dari timah menjadi emas dan kemudian menghasilkan cairan kehidupan begitu relevan sampai-sampai menjadi plot penting dalam berbagai karya modern.

Sebut saja buku-buku Harry Potter, manga Jepang Fullmetal Alchemist, salah satu komik Paman Gober yang menampilkan Donal Bebek, dan film Satyajit Ray juga sedikit banyak menampilkan pemujaan terhadap batu bertuah.

Baca juga: Mungkinkah Vibranium Black Panther Ada di Dunia Nyata? Ini Kata Para Ilmuwan

The Philosopher's Stone bahkan menjadi judul album Van Morrison.

Namun itu baru di permukaan. Batu yang kini dicari oleh para pahlawan super diketahui mampu membengkokkan hukum alam, dan mungkin mirip dengan "kanju dan manju" di Jepang.

Kanju dan manju adalah perhiasan yang terkenal yang bisa memberi kekuasaan pada pemiliknya untuk mengendalikan gelombang. Batu ini mirip dengan perhiasan Maya yang bisa menjaring kekuatan mengontrol berbagai elemen.

Bangsa Romawi Kuno pun mengklaim memiliki artefak serupa. Mereka merendam batu istimewa yang dikenal dengan nama lapis manalis ke air agar membawa hujan, dan ritual ini dikenal dengan nama aquaelicium.

Menambang makna

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau