Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Vibranium "Black Panther" Ada di Dunia Nyata? Ini Kata Para Ilmuwan

Kompas.com - 13/03/2018, 21:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kemeriahan film Black Panther hingga saat ini menyedot perhatian publik. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah material yang disebut vibranium.

Dalam film tersebut, vibranium menjadi material dasar yang digunakan untuk semua teknologi masyarakat Wakanda. Di antara adalah untuk keperluan medis, transportasi dan senjata.

Pada baju perang tokoh utama, misalnya, vibranium dipakai karena bisa menyerap benturan. Selain itu, diceritakan bahwa material ini jatuh dari langit (berasal dari sebuah planet).

Namun, benarkah zat semacam ini berasal dari salah satu planet di semesta ini? Atau, benarkah vibranium benar-benar nyata?

Baca juga: Kisah 13 Tahun Peneliti Indonesia Sulap Logam Lokal Jadi Tulang Implan

Tak Nyata

Menjawab pertanyaan tersebut, Yuri gogotsi, seorang profesor Ilmu dan Teknik Material di Drexel University, AS menjelaskan bahwa material tersebut tidak nyata.

"Kita bisa bilang bahwa dengan probabilitas tinggi tidak ada bahan alami yang memiliki sifat tersebut," ujar Gogotsi dikutip dari Gizmodo, Senin (26/02/2018).

"Seperti yang kita ketahui, semua unsur yang ada di alam semesta sama seperti yang ada di bumi, tidak ada mineral dari logam murni yang memiliki keunggulan yang sama dengan Vibranium," sambungnya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh William Gleason, seorang profesor Teknik Metalurgi dan Materi di Montana Tech, AS.

"Singkat cerita, jawabannya adalah tidak. Logam adalah unsur. Mereka mengikuti urutan kuantum (tabel periodik unsur) dan tidak ada logam baru yang akan ditemukan, tidak peduli planet mana Anda berada," ujar Gleason.

Bisa Diciptakan

Meski begitu, Gleason menyebut bahwa bahan serupa vibranium bisa diciptakan.

"Menyerap jenis energi itu bukanlah masalah, karena hampir semua materi akan melakukannya dengan cara tertentu. Masalahnya adalah seberapa cepat energi dapat diserap," ujarnya.

"Banyak bahan yang bisa menyerap gelombang, namun partikel mengumpulkan sejumlah besar energi yang tidak bisa didistribusikan ke material lain sebelum terjadi perubahan besar," sambungnya.

Gleason menyimpulkan, sekali ada terlalu banyak energi, entah itu berasal dari gelombang atau partikel yang diserap, maka kebanyakan benda akan meleleh.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Material yang Bisa Produksi Listrik dari Tubuh Manusia

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau