Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Avengers: Infinity War, Cerminan Pemujaan Manusia Terhadap Batu Bertuah

Kompas.com - 07/05/2018, 18:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

Dalam kasus Mesir, banyak dari artefak yang terbuat dari besi-meteor berasal dari masa sebelum peleburan besi menjadi populer, dan artinya tembaga adalah alternatif yang umum.

Dan sama halnya seperti vibranium Wakanda, besi yang diambil dari meteor dianggap berharga karena jarang ditemui, dan lebih tahan lama.

Apakah kepercayaan ini omong kosong?

Seperti kata Virginia Woolf, "Batu yang kita tendang dengan sepatu kita akan bertahan lebih lama daripada Shakespeare."

Perburuan akan batu-batu ajaib akan menjadi plot penting dalam salah satu waralaba film terbesar di masyarakat, dan ini menunjukkan bahwa tak hanya batu yang bertahan abadi, tapi juga kesukaan kita terhadapnya.

Tentu saja, banyak yang akan mengatakan bahwa ada perbedaan antara legenda batu bertuah dengan yang ada di Marvel Universe.

Meski kekuatan batu-batu suci dianggap sebagai fakta namun Batu Keabadian dan vibranium adalah fiksi.

Namun, kini kita melihat balik ke kepercayaan kuno akan batu permata dan batu dengan rasa ingin tahu, dan yang unik adalah — walaupun banyak dari agama kuno ini yang sudah mati — tetapi keyakinan akan keajaiban dalam batu-batu ini masih bertahan sampai sekarang.

Baca juga: Ukiran Batu Ungkap Masa Lalu Jazirah Arab yang bak Taman Eden

Para pengunjung masih datang ke Blarney Stone dengan harapan bisa mendapat anugerah kemudahan berbicara.

London Stone yang legendaris disimpan dalam museum karena legendanya menyatakan jika batu itu dipindahkan, maka kota akan hancur.

Meski kita kini tak lagi percaya akan praktik pengobatan kuno seperti mengeluarkan darah, namun pasar online yang menjual 'batu yang bisa menyembuhkan' seperti amethyst dan aquamarine tak lebih dari praktik pengobatan kuno di era modern.

Di sisi lain, kita bisa melihat bahwa pemujaan kita akan batu tak sepenuhnya tak berdasar.

Meski kita tak memiliki batu bertuah yang bisa mengubah sesuatu, mineral seperti flint, yang berperan dalam membuat api, dan kuarsa dengan elemen piezoelektrik telah memberi manusia kemampuan untuk menguasai elemen.

Walaupun jauh dari keyakinan bahwa batu tertentu bisa menangkal racun ketika dipakai di sekitar leher, tetapi suplemen mineral telah terbukti berguna dalam mengatasi penyakit dalam dunia medis modern.

Tentu saja tidak semistis keyakinan manusia zaman dahulu, tapi penerapan khasiat batu yang lebih praktis memberi pengaruh yang kuat pada masyarakat kita.

Dengan berbagai keyakinan akan kekuatan batu, batu abadi Marvel tak lagi terlihat seperti hasil bayangan atau fantasi, tapi lebih merupakan keyakinan kuno kita yang selama ini tak terhapuskan.

Di jantung film ini ada satu kekaguman atau obsesi tertua kita, sebuah lapisan dalam kekayaan legenda masa lalu.

Dengan sejarah panjang yang merentang sampai ke Zaman Batu dan Batu Abadi, tampaknya obsesi kolektif akan batu permata ajaib masih tetap akan bertahan sampai lama.

Baca juga: Lihat Batu Bersusun di Sukabumi, Kok Reaksi Masyarakat Begitu Heboh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com