Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Mitos Soal Otak yang Tak Boleh Dipercaya Lagi

Kompas.com - 07/05/2018, 11:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Berkaitan dengan hal tersebut, sebuah penelitian terbaru dari Indiana University School of Medicine menegaskan kepercayaan teori tersebut harus dihentikan.

Ilmuwan yang terlibat dalam studi tersebut, Polly Husmann dan Valerie O'Loughlin menemukan bahwa siswa yang menerapkan "gaya belajar" dinilai tidak membuahkan hasil lebih baik dalam ujian dibanding siswa yang tidak melakukannya.

Baca juga : 3 Fakta Kanker dan Mitos yang Mengikutinya

4. Fungsi otak menurun di usia lanjut


Mungkin Anda pernah mendengar kemampuan kognitif manusia menurun seiring pertambahan usia.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang lebih tua sering mengalami momen di mana Anda tahu yang Anda inginkan, namun otak tidak bisa menangkapnya.

Meski begitu, otak orang tua memiliki beberapa kemampuan yang lebih baik. Misalnya, orang tua cenderung memiliki kosa kata yang lebih baik, dapat menilai karakter lebih baik, dapat menangani konflik lebih baik, dan lebih mudah mengendalikan emosi. Semua hal itu akhirnya membangun kebijaksanaan.

5. Cara belajar pria dan wanita berbeda

Buku "Inferior: How Science Got Women Wrong" karya Angela Saini mengeksplorasi bagaimana otak pria dan wanita bekerja dan stereotipe yang berkembang di masyarakat selama beberapa dekade.

Dalam bukunya, ia mengatakan asumsi yang mengungkap soal cara belajar pria dan wanita didasarkan pada observasi malas. Pria disebut memiliki otak yang lebih besar.

Hingga saat saat ini belum ada cukup bukti ilmiah tentang bagaimana pria dan wanita belajar. Tidak ada penelitian yang menemukan perbedaan spesifik antara otak pria dan wanita.

6. Manusia hanya memiliki panca indra

ilustrasi panca indra ilustrasi panca indra

Ada panca indra yang kita tahu, yakni penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan sentuhan.

Namun sebenarnya ada lebih banyak indra yang kita miliki. Beberapa ahli syaraf menyebut manusia memiliki 21 indra. Di mana indra-indra tersebut merupakan penggabungan dari beberapa indra.

Misalnya ada indra nociception (rasa sakit), yakni kemampuan untuk merasakan rasa sakit, tekanan, dan suhu panas.

Indra proprioception (kesadaran tubuh), yakni bagaimana tubuh mengetahui sedang berada di mana dalam suasana apa pun tanpa melihatnya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau