Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulat Beracun yang Bisa Bunuh Manusia Serbu London, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 03/05/2018, 08:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — Otoritas Kehutanan Inggris, Royal Forestry Society, mengeluarkan peringatan mengenai serbuan ulat bulu beracun di beberapa bagian London melalui Twitter pada minggu lalu.

Sejauh ini, para petugas baru menemukan sarang dan larva dari ngengat Thaumetopoea processionea. Larva ngengat ini, atau ulatnya, baru akan menetas sepenuhnya dan mulai bergerak untuk memakan daun-daun pohon ek pada pertengahan Mei.

Namun, pada saat itu jugalah, ulat yang selalu bergerombol ini menjadi sangat berbahaya bagi manusia.

Dari ujung kepala hingga ekor, ulat ini ditutupi oleh 62.000 bulu putih. Bulu-bulu ini berisi protein beracun yang disebut thaumetopoein. Larva Thaumetopoea processionea akan melepaskan bulu-bulunya ketika merasa terancam.

Baca juga: Dua Spesies Ulat Terakus di Dunia Dikawinkan, Apa Jadinya?

Bulu-bulu tersebut bisa dengan mudah menyasar manusia atau hewan peliharaan ketika tersentuh atau tertiup angin. Ulat-ulat ini juga banyak meninggalkan bulu-bulunya pada sarang.

Menurut Royal Forestry Society, bulu-bulu ini bisa menyebabkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit, sakit tenggorokan, kesulitan bernapas, dan bahkan masalah pada mata.

Pada orang-orang yang alergi, kontak dengan bulu ulat ini juga bisa menyebabkan kematian.

“Yang paling ringan, Anda mengalami dermatitis kontak. Yang paling berat, Anda bisa mati,” kata Jason Dombroskie, pakar entomologi di Cornell University.

Baca juga: Mengenal Ulat-ulat Indonesia yang Bikin Gatal Luar Biasa

Dia melanjutkan, Anda bisa mengalami anafilaksis dan saluran udara akan menutup. Bulu-bulu ulat yang bisa melayang di udara meningkatkan efek bahayanya.

Untuk saat ini, para petugas Inggris telah mulai menyurvei, memonitor, dan menghancurkan sarang-sarang Thaumetopoea processionea. Akan tetapi, mereka juga meminta warga untuk turut berhati-hati.

Royal Forestry Society juga mengungkapkan bahwa larva ngengat ini merupakan masalah baru bagi Inggris yang berasal dari Eropa selatan. Spesies ini kemungkinan bermigrasi ke Inggris pada 2005 ketika ada sebagian telurnya yang masih tertinggal pada pohon ek impor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com