Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wimpie Pangkahila

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Rahasia Kedokteran yang Luput dari Pandangan Kita

Kompas.com - 30/04/2018, 18:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada abad 18 seorang dokter di Amerika Serikat, Elisha Perkins, menjadi sangat terkenal gara-gara tongkat logamnya, yang kemudian disebut Perkins Patent Tractors. Dengan hanya menyentuhkan tongkat logamnya, orang sakit radang, rematik, dan sakit kepala langsung sembuh.

Ribuan orang di Amerika dan Eropa merasa telah disembuhkan oleh Perkins melalui tingkat logamnya. Banyak Profesor, dokter, pendeta, bahkan Presiden AS George Washington mengakui kehebatan Perkins dan tongkatnya.

Tetapi Ikatan Dokter di Connecticut kemudian memecat Perkins karena dianggap membohongi masyarakat. Akhirnya efek plasebo tongkat Perkins dibuktikan oleh dokter John Haygarth dari Inggris.

Haygarth menggunakan tongkat kayu yang dibuat mirip tongkat logam ala Perkins. Ternyata tongkat kayunya juga mampu membuat banyak pasiennya merasa sembuh dari sakit rematiknya.

Inilah yang disebut efek plasebo karena tongkat logam dan tongkat kayu mirip logam sama-sama membuat orang merasa sembuh. Uji klinik ala Haygarth merupakan bukti pertama adanya efek plasebo.

Mungkinkah efek plasebo ala Perkins dan Haygarth terulang pada masa milenial kini? Saya jawab “sangat mungkin”.

Walaupun zaman telah berubah banyak dengan munculnya internet, tetapi masih banyak masyarakat yang pengetahuan terkait kedokteran masih jauh dari cukup, apalagi dikacaukan oleh iklan bohong terkait produk bohong bidang kesehatan.

Kebetulan saya pernah melakukan beberapa kali uji klinik yang menggunakan kelompok kontrol (plasebo). Ternyata sekitar 25-30 persen pasien yang mendapat plasebo merasakan khasiat yang sama dengan pasien yang mendapatkan obat sebenarnya.

Namun pada akhirnya kelompok yang mendapat plasebo harus kembali mendapatkan obat yang sebenarnya. Inilah salah satu prinsip etika yang harus dipenuhi ketika dokter melakukan uji klinik.

Pentingnya Mencari Pendapat Kedua

Dokter juga manusia sehingga bisa lalai atau salah ketika menghadapi pasien. Karena itu penting bagi pasien untuk meminta pendapat dokter lain yang spesialisasinya terkait, khususnya dokter yang bereputasi baik.

Dengan pendapat kedua, mungkin ketiga, kita mempunyai gambaran dan pilihan mana yang lebih tepat.

Salah satu kecerobohan banyak orang kita adalah selalu menganggap dokter di luar negeri lebih pintar dari dokter Indonesia. Benar atau tidak pernyataan ini, tentu sangat tergantung pada dokter siapa dan di mana yang dimaksud luar negeri itu.

Saya mempunyai pengalaman dengan seorang pemuda, anak seorang tokoh, yang mengalami suatu masalah. Dia sudah menemui dokter di salah satu kota di Amerika Serikat, tetapi masalahnya tidak kunjung membaik.

Saya mendapatkan ada suatu pemeriksaan yang terlewat ketika dia mendapat pemeriksaan di Amerika. Berdasarkan pemeriksaan tambahan itulah saya berikan pengobatan, dan menjadi normallah dia.

Tidak semua informasi kesehatan yang disampaikan melalui media sosial yang berantai selalu mengandung kebenaran, walaupun menjual nama dan foto dokter, bahkan video sekali pun. Apalagi kalau dokter itu tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terkini. 

Kalau dokter bisa salah ketika memberikan informasi karena tidak mengikuti perkembangan terkini, apalagi orang yang tidak punya dasar ilmu kedokteran, apapun kuasa dan jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com