Hasilnya, pasien bernama Thomas Manning terus menunjukkan kondisi yang membaik. Meskipun, fungsi seksualnya belum sepenuhnya pulih, kata Curtis Cetrulo, yang menjalankan program transplantasi rekonstruktif di Massachusetts General.
"kami memiliki banyak orang yang benar-benar sedih dan ingin keluar dari bayang-bayang (keluhan urine dan seksual) serta bekerja keras," ujar Cetrulo.
"Itu (transplantasi penis) menjadi salah satu cara paling tak terbayangkan dan penting untuk kasus semacam ini, mungkin tidak hanya untuk individu yang diselamatkan," imbuhnya.
Walau menawarkan kesembuhan, tapi masalah dalam transplantasi penis ini adalah penolakan tubuh. Tubuh penerima bisa menolak jaringan dari donor kapan saja.
Ini membuat pasien harus menjalani terapi berkelanjutan untuk mengontrol sistem kekebalannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.