Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warna Rambut Berbeda-beda? Peneliti Temukan Jawabannya

Kompas.com - 17/04/2018, 19:07 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com — Pernahkah Anda bertanya mengapa beberapa orang punya warna rambut berbeda? Salah satu alasannya adalah gen.

Baru-baru ini, tim ilmuwan dari King's College London dan Erasmus MC University Medical Center Rotterdam menemukan 124 gen yang memainkan peran utama menentukan variasi warna rambut manusia.

Tim yang terdiri dari ilmuwan forensik ini membuat sebuah tes yang berdasarkan penanda genetik baru. Tes ini juga disebut lebih akurat 10-20 persen dibandung tes forensik yang ada untuk mengetahui apa warna rambut seseorang.

"Jika seseorang meninggalkan darahnya di tempat kejadian perkara (TKP), dari DNA mereka, Anda bisa mengetahui apakah orang tersebut memiliki rambut hitam atau merah dengan kepastian 90 persen," ungkap Tim Spector, penulis utama penelitian ini dikutip dari The Guardian, Senin (16/04/2018).

Baca juga: Bulu Domba Berikan Petunjuk Kenapa Ada Rambut yang Keriting

Sayangnya, tes ini hanya akurat untuk rambut berwarna hitam atau merah. Sementara rambut berwarna pirang atau coklat masih sulit diprediksi, kata peneliti.

Sebenarnya telah diketahui bahwa variasi warna rambut dijelaskan oleh faktor yang diwariskan (gen). Tapi, penelitian sebelumnya hanya mengidentifikasi selusin gen warna rambut.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics ini menunjukkan sejumlah besar gen yang menentukan warna rambut seseorang.

Untuk mendapat temuan ini, para peneliti menganalisis data DNA dari hampir 300.000 orang keturunan Eropa. Informasi warna rambut para peserta dilaporkan secara terpisah.

Dengan membandingkan warna rambut dengan informasi genetik para peserta, peneliti mengidentifikasi ada 124 gen yang terlibat dalam pengembangan warna rambut. Sebanyak 100 di antaranya baru kali ini diketahui memengaruhi pigmentasi.

Hasil ini juga menunjukkan prediksi warna rambut dengan tes genetik baru ini lebih akurat dibanding tes sebelumnya.

"Karya ini akan berdampak pada beberapa bidang biologi dan kedokteran sebagai studi genetik terbesar terkait pigmentasi," ujar Spector dikutip dari Science Daily, Senin (16/04/2018).

"Hasil ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang penyakit seperti melanoma, bentuk agresif dari kanker kulit," imbuhnya.

Baca juga: Ilmuwan Jepang Temukan Cara Tumbuhkan Rambut dalam Hitungan Hari

Para peneliti memperkirakan gen yang memengaruhi warna rambut juga memengaruhi jenis kanker lain. Sementara gen pigmen lainnya juga kemungkinan memengaruhi penyakit radang usus.

"Selain secara substansial meningkatkan pemahaman kita tentang genetika pigmentasi manusia secara umum, menemukan gen warna rambut baru juga penting untuk lebih meningkatkan akurasi warna prediksi rambut dari jejak DNA dalam aplikasi forensi di masa depan," ungkap Profesor Manfred Kayser dari Erasmus MC University.

"Ini dapat membantu menemukan pelaku kejahatan yang tidak diketahui," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com