Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Platipus Simpan Senjata Perangi Bakteri Kebal Antibiotik

Kompas.com - 19/03/2018, 19:13 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Platipus, hewan dengan bentuk tubuh yang aneh ini ternyata menyimpan rahasia lain yang dapat membantu kelangsungan hidup manusia.

Susu dari hewan yang banyak ditemukan di benua Australia ini mengandung protein yang dapat membantu memerangi bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Menurut para peneliti dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIR0) dan Deakin University di Australia, protein tersebut memiliki struktur yang belum pernah diketahui, disebut 'Kuil Shirley' karena strukturnya yang seperti cincin.

"Platipus adalah hewan aneh jadi masuk akal jika mereka memiliki unsur biokimia yang aneh pula," ujar Janet Newman, salah satu peniliti CSIRO dalam pernyataannya.

Baca juga : Bagaimana Resistensi Antibiotik Bisa Terjadi?

Platipus adalah hewan semi akuatik yang memiliki paruh menyerupai bebek, ekor berang-berang, dan juga kaki berselaput. Mereka bahkan juga memiliki racun ditubuhnya.

Platipus juga masuk kategori sebagai hewan monotremata atau mamalia yang bertelur.

Platipus tidak memiliki puting susu. Mereka mengeluarkan susu dari kelenjar di perut. Bayi-bayi platipus kemudian berkumpul disekitar induk mereka yang terlentang, menjilati genangan susu dari kulitnya.

Newman dan rekan-rekannya kemudian mereplikasi protein susu platipus di laboratorium dan mempelajari strukturnya. Mereka menemukan, susu platipus memberikan perlindungan terhadap platipus muda.

Peneliti berhipotesis, hal ini terjadi karena susu platipus sudah berevolusi untuk menghasilkan protein yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap bakteri yang tertarik pada susu yang menggenang.

Baca juga : Keberadaan Kuman Resisten Antibiotik Semakin Mengkhawatirkan

Dari penelitian yang sudah dipublikasikan 14 Maret lalu di jurnal Structural Biology Communications ini peneliti berharap bisa mengembangkan lagi protein tersebut yang akan digunakan sebagai obat dan sarana melawan momok resistensi antibiotik.

"Kami telah mengidentifikasi protein yang sangat tidak biasa ini karena hanya ada pada hewan monotremata. Penemuan ini juga meningkatkan pengetahuan kita tentang stuktur protein secara umum," kata Newman.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com