5. Lebih mudah ditebak bila bunyi kata-kata dari kata yang salah mirip dengan vokalisasi kata yang benar, misalnya "order" menjadi "oredr" dan bukan berubah menjadi "odrer".
6. Isi teks harus dalam tingkat kesulitan yang masuk akal untuk ditebak.
Baca Juga: Misophonia, Kala Otak Bikin Anda Risih Saat Dengar Bunyi Mengecap
Posisi huruf ganda yang tetap berdekatan, juga lebih mudah untuk diartikan, misalnya "aoccdrnig" dan "mttaer" daripada "adcinorcg" dan "metatr".
Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan tinggi pendek sebuah kata atau sering disebut bentuk sebuah kata juga memiliki pengaruh. Bukti itu menjelaskan mengapa sebuah teks dengan perubahan huruf besar dan kecil akan sangat sulit dibaca, meskipun semua huruf ditulis dengan benar.
Jadi, bisa dibilang bahwa ada beberapa proses kognitif menarik yang terjadi di otak kita saat menggunakan kemampuan prediksi dan melihat bentuk kata. Hal ini tidak semudah yang dijelaskan dalam kutipan di atas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.