Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket Pendukung Teori Bumi Datar Akhirnya Meluncur, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 26/03/2018, 11:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

"Apakah saya senang melakukannya? Saya kira ya. Saya akan merasakannya di pagi hari. Saya tidak akan bisa bengun dari tempat tidur," imbuhnya.

Roket milik Hughes hanya meluncur sekitar tiga hingga empat menit. Meski singkat, roket tersebut sempat mencapai 457 meter dari lereng tempatnya lepas landas.

Sebelumnya, Hughes mengaku pernah meluncur hingga ketinggian 410 meter di Arizona pada 2014. Pada saat itu, ia juga jatuh dan harus mengalami pengobatan 3 hari untuk pulih.

Kejadian jatuhnya roket Hughes mendapat banyak tanggapan dari pengguna media sosial.

"Saya berharap dia tidak meledakkan sesuatu," ungkap Jerry Linenger, astronot NASA.

"Mencoba meluncurkan roket, seperti yang dilakukan oleh perusahaan luar angkasa, tidak semudah yang terlihat," tambah Linenger.

Meski mendapat banyak tanggapan kurang positif, HUghes masih optimis dengan apa yang dilakukanya.

"Kisah saya benar-benar luar biasa," katanya.

"Ada banyak alur cerita yang saya bangun di garasi. Saya adalah pria yang sudah bertambah tua. Itu ada di tengah kita sekarang, ditambah bumi datar. Masalah ini membawa semua kegilaan, dan orang-orang mempertanyakannya," sambunganya.

Baca juga: Mengenang Stephen Hawking, dari Topik Bumi Datar hingga Peran Tuhan

Hughes juga menegaskan bahwa dia percaya terhadap teori bumi datar.

"Apakah saya percaya bahwa bumi berbentu seperti frisbee? Syaa percaya itu," ujarnya.

"Apakah saya tahu pasti? Tidak. Itu sebabnya saya ingin pergi ke angkasa," imbuhnya.

Setelah kegagalannya kali ini, Hughes tetap ingin membangun roket baru. Selain itu, sekarang dia juga berencana mencalonkan diri sebagai gubernur California.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com