Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tercipta, Astronom Kini Tahu Isi Void di Alam Semesta Kita

Kompas.com - 20/03/2018, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Jejaring kosmos adalah jejaring rumit dengan galaksi tersusun. Di antaranya, ada ruang-ruang kosong yang disebut void.

Void dalam ruang angkasa muncul karena perluasan alam semesta, sehingga menimbulkan ruang di antara filamen. Seperti keju yang berlubang.

Bila kita dapat melihat isi di dalam void, ada banyak hal yang bisa dipelajari.

Kini, hal itu bukan mustahil lagi. Untuk pertama kalinya para astronom dapat mengintip ke dalam ruang misterius itu.

Baca juga : Satu Bintang di Alam Semesta Hilang Tiap Tahun Dimakan Lubang Hitam

Lewat pengamatan peta Cosmic Microwave Background (CMB), para astronom berhasil mempelajari ruang void.

CMB merupakan sisa radiasi elektromagnet yang ditinggalkan Epoch of Recombination sekitar 380.000 tahun setelah Big Bang.

CMB dipercaya sebagai perwakilan cahaya pertama yang muncul di alam semesta dan di dalamnya.

Para ahli berkata ruang void berhubungan dengan suhu. Daerah yang lebih panas berkaitan dengan filamen, sementara daerah yang lebih dingin berhubungan dengan void.

Dalam penelitian yang dipimpin David Alonso dari Universitas Oxford, Inggris, para astronom memetakan 774 void kosong ke CMB untuk melihat bagaimana sifat gas mengapung di dalamnya.

Penelitian yang dipublikasikan di Physical Review D, Rabu (14/3/2018), juga menggunakan data dari Baryon Oscillation Spectroscopic Survey (BOSS) untuk memeriksa gelombang suara yang bergetar saat pembentukan alam semesta awal dan masih dapat dideteksi di seluruh alam semesta sebagai fluktuasi reguler dalam masalah normal.

Cara ini membantu menemukan lokasi void di seluruh alam semesta. Mereka kemudian membandingkannya dengan energi foton dari CMB dalam setiap ruang kosong terhadap tekanan elektron yang dimodelkan untuk menyimpulkan sifat gas.

Foton merupakan partikel yang mewakili kuantum cahaya atau radiasi elektromagnet.

Baca juga : Kali Pertama Ditemukan di Alam Semesta, Batu Mesir Bingungkan Peneliti

Hasilnya, mereka menemukan tekanan di dalam void lebih rendah daripada rata-rata kosmik. Tak banyak material di dalam rongga dan tak banyak aktivitas yang terjadi.

"Temuan ini bisa menjadi tanda bahwa pancaran kuat dari lubang hitam supermasif memompa energi ke gas intergalaksi dan membantu pembentukan kosmos," kata Christopher Crocket, dilansir Science Alert, Senin (19/3/2018).

Ini berarti angin dari lubang hitam supermasif dapat membentuk seluruh galaksi.

Penelitian ini tetap membutuhkan pengamatan lebih mendalam, mungkin dengan teleskop yang lebih memadai untuk memverifikasi data.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com