KOMPAS.com - Penelitian mengungkap, usai penggabungan dua buah galaksi, satu bintang di alam semesta hilang tiap tahunnya dimakan lubang hitam.
Ann-Marie Madigan, ketua penelitian dari Associate JILA Fellow, dalam publikasinya di Astrophysical Journal membeberkannya.
Di sekeliling lubang hitam raksasa, ada kumpulan bintang. Orbit bintang bisa saling overlap sehingga bisa mengganggu satu sama lain.
Akibatnya orbit overlap, gerak bintang mengelilingi lubang hitam akan terganggu sehingga makin lama makin dekat ke lubang hitam itu sendiri.
"Akhirnya, bintang berada di titik terdekat dengan lubang hitam dan mereka akan hancur,” ujar Ann-Marie Madigan seperti Eureka Alert pada Jumat (2/2/2018).
Baca juga : Langka, Lubang Hitam Supermasif Tertangkap Bersendawa Dua Kali
“Kami menduga, dalam periode penggabungan paska-galaksi, lubang hitam raksasa akan menyedot satu bintang per tahun,” imbuh Heather Wernke, mahasiswa paskasarjana C U Boulder, rekan dari penulis penelitian ini.
“Itu 10.000 kali lebih sering daripada perkiraan tingkat lainnya,” tambah Heather.
Temuan ini membuktikan bahwa galaksi yang memiliki lubang hitam supermasif sebagai intinya cenderung lebih besar angka kehancuran bintangnya.
“Andromeda mungkin sudah melewati puncak proses ini, seusai mengalami penggabungan yang telah berlangsung lama,” kata Madigan, asisten profesor di Departemen Astrofisika dan Ilmu Keplanetan, C U Boulder.
Baca juga : Ditemukan, Sepasang Lubang Hitam yang Akan Berdansa Sampai Kiamat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.