Ia ingin pasien kusta tidak mengalami perlakuan seperti dirinya kala diketahui menderita kusta. Ia pun berharap pasien kusta juga memiliki keberanian dan semangat juang untuk sembuh.
Baca juga : Duta Kusta WHO Kunjungi Sulawesi Selatan, Ini Pesannya
Selain itu, pasien kusta perlu memupuk rasa percaya diri agar tidak menarik diri dari pergaulan.
“Kalau perempuan dengan kusta lalu kesannya sukar dapat jodoh. Ini sedih,” katanya.
Serupa dengan Ermawati, kebahagiaan masa kecil Rahmawati (27 tahun) harus terenggut oleh stigma negatif yang diterimanya dari masyarakat.
Namun saat itu ia belum terlalu menyadari betapa menohoknya perlakuan masyarakat terhadap pasien kusta.
“Saat itu masih kelas lima SD, belum terlalu mengerti. Kalau sekarang baru kerasa jahatnya,” ujarnya.
Ermawati dan Rahmawati kini berkiprah di Perhimpunan Mandiri Kusta. Keduanya bersama-sama anggota lain menyosialisasikan pentingnya masyarakat menghargai pasien kusta.
Pasien kusta, menurut mereka, bukan untuk dijauhi tapi justru harus dirangkul agar bisa berdaya.
Baca juga : Fosil Otak Monster Laut Ini Ungkap Evolusi Makin Kompleks
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.