"Mungkin beberapa dari mereka yang memiliki spesialisasi, tapi saat ini kita berbicara tentang 25.000 hingga 30.000 spesies di seluruh dunia yang dilindungi dari perdagangan internasional," tambahnya.
Identifikasi Smartphone
Kekurangan inilah yang membuat Freeland Foundation mengembangkan aplikasi WildScan. Aplikasi ini adalah sebuah identifikasi smartphone.
Dengan aplikasi ini, aparat penegak hukum dan masyarakat bisa menggeser dan mengklik pertanyaan dan foto untuk menentukan spesies apa yang mereka temui.
Jika hasilnya adalah hewan yang dilindungi, masyarakat bisa memotret dan melaporkannya ke pihak yang berwenang. Tak hanya di Indonesia, tapi di seluruh Asia Tenggara bisa menggunakan aplikasi ini.
Dengan aplikasi ini, Pritchett melaporkan bahwa pihak berwenang di Indonesia dan Thailand telah mengambil tindakan.
Baca juga: Oknum TNI dan Polri Terlibat dalam Penjualan Satwa Dilindungi
Dukungan pemerintah
Meski sudah ada aplikasi yang dikembangkan untuk menanggulangi perdagangan liar, namun para ahli konservasi terus mengingatkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting.
"Tanpa kehendak pemerintah, teknologi tidak akan mengubah apapun," kata Pritchett.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.