Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Perdagangan Satwa Liar, Ahli Konservasi Pakai Teknologi Tinggi

Kompas.com - 13/03/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber AFP

"Mungkin beberapa dari mereka yang memiliki spesialisasi, tapi saat ini kita berbicara tentang 25.000 hingga 30.000 spesies di seluruh dunia yang dilindungi dari perdagangan internasional," tambahnya.

Identifikasi Smartphone

Kekurangan inilah yang membuat Freeland Foundation mengembangkan aplikasi WildScan. Aplikasi ini adalah sebuah identifikasi smartphone.

Dengan aplikasi ini, aparat penegak hukum dan masyarakat bisa menggeser dan mengklik pertanyaan dan foto untuk menentukan spesies apa yang mereka temui.

Jika hasilnya adalah hewan yang dilindungi, masyarakat bisa memotret dan melaporkannya ke pihak yang berwenang. Tak hanya di Indonesia, tapi di seluruh Asia Tenggara bisa menggunakan aplikasi ini.

Dengan aplikasi ini, Pritchett melaporkan bahwa pihak berwenang di Indonesia dan Thailand telah mengambil tindakan.

Baca juga: Oknum TNI dan Polri Terlibat dalam Penjualan Satwa Dilindungi

Dukungan pemerintah

Meski sudah ada aplikasi yang dikembangkan untuk menanggulangi perdagangan liar, namun para ahli konservasi terus mengingatkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting.

"Tanpa kehendak pemerintah, teknologi tidak akan mengubah apapun," kata Pritchett.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com