KOMPAS.com - Kegiatan merajut sering kali dianggap sebagai kegiatan remeh, kuno, atau hanya dilakukan oleh orang tua saja.
Meski begitu, ada baiknya untuk mengubah pandangan tersebut. Sebuah laporan terbaru yang dilakukan organisasi asal Inggris, Knit for Peace, berhasil membuktikan bahwa merajut bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Knit for Peace melakukan survei terhadap 1.000 dari 15.000 relawannya yang bergerak dalam kegiatan merajut bagi yang membutuhkan. Lebih dari 70 persen anggotanya berusia di atas 60 tahun.
Dari hasil survei, peneliti mengatakan para relawannya mendapat efek yang sangat baik untuk kesehatan. Salah satunya, merajut dapat membuat rileks sama seperti melakukan yoga.
Baca juga : Kasus Langka, Sebagian Otak Lansia Ini Hilang
Dalam laporan tersebut para relawan mengaku rasa sakit kronis seperti athritis (pembengkakan pada sendi yang menyebabkan susah bergerak dan umumnya dialami lansia di atas 55 tahun) berangsur hilang.
Selain itu, merajut juga disebut dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga pikiran tetap tajam.
"Ini merupakan kegiatan menyenangkan untuk mengatasi rasa keterasingan dan kesepian yang terlalu sering menjadi ciri usia senja. Ini adalah keterampilan yang bisa dilakukan dalam jangka panjang meski penglihatan dan kekuatan sudah berkurang," tulis laporan tersebut seperti dilansir The Huffington Post, Senin (12/3/2018).
Hasil laporan ini semakin menguatkan penelitian yang pernah dibuat oleh Harvard Medical School’s Mind and Body Institute pada 2007 yang menemukan bahwa merajut dapat menginduksi respons relaksasi alami pada tubuh dan menurunkan denyut jantung rata-rata 11 denyut per menit. Hal inilah yang membuat tekanan darah turun saat merajut.
Selain itu, pada 2012 Mayo Clinic juga pernah meneliti efek dari merajut yang melibatkan 1.321 lansia.
Sekitar 200 orang di antaranya memiliki gangguan kognitif ringan dan berada dalam tahap antara penuaan dini dan demensia.
Hasilnya, mereka yang melakukan kegiatan merajut, kerajinan, membaca buku, cenderung memiliki kerusakan kognitif ringan daripada mereka yang tidak melakukannya.
Baca juga : Tak Hanya Pola Hidup yang Buat Beberapa Lansia Punya Ingatan Tajam
Proses menciptakan objek terbukti dapat meningkatkan aktivitas otak dan membantu menurunkan depresi.
Dalam laporan terbaru disebutkan bahwa banyak perokok yang pada akhirnya dapat mengendalikan keinginan merokok atau ngemil karena sibuk dengan jarum rajut.
"Penelitian ini menunjukkan krisis dalam perawatan medis dapat diganti dengan alternatif lain yang lebih imajinatif dan inovatif," tulis para penulis dilansir Telegraph, Minggu (11/3/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.