KOMPAS.com — Warga lansia yang menderita tekanan darah tinggi didapati memiliki risiko lebih rendah terkena demensia.
Para peneliti mengakui bahwa temuan ini terbilang mengejutkan, mengingat ada penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko demensia pada masa tua.
Sementara itu, pada penelitian ini, tekanan darah tinggi dinilai dapat melindungi pasien lanjut usia terhadap gangguan memori, seperti alzheimer.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California, Irvine, tersebut menyatakan, pasien yang mengalami hipertensi antara usia 80 dan 89 tahun punya kemungkinan 42 persen lebih kecil untuk mengalami demensia.
Bahkan, pasien dengan hipertensi pada usia 90 tahun, punya kemungkinan 63 persen lebih kecil untuk menderita demensia.
Profesor Maria Corrada, seorang ahli epidemiologi di University of California yang memimpin penelitian, mengatakan, belum diketahui jelas mengapa tekanan darah yang meningkat memengaruhi memori lansia. “Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi dan menjelaskan temuan ini."
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer’s and Dementia tersebut mengikuti 559 orang tua selama tiga tahun penelitian.
Dokter Laura Phipps, dari Alzheimer Research UK, mengatakan, "Tekanan darah tinggi dapat memainkan peran protektif di otak pada tahap lanjut kehidupan. Walau begitu, ada banyak risiko kesehatan yang diketahui berhubungan dengan tekanan darah tinggi sehingga orang sebaiknya tidak melihat temuan ini sebagai alasan untuk meninggalkan gaya hidup sehat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.