Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka di Mulut Belum Tentu Sariawan, Kenali Ciri-cirinya

Kompas.com - 10/03/2018, 18:33 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kendati termasuk penyakit yang paling jamak diderita, masyarakat awam masih sering keliru mengenali sariawan.

Ternyata, tidak semua luka yang ada di mulut pasti sariawan. Oleh karena itu, Rahmi Amtha, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, membeberkan tanda khas sariawan yang normal dalam acara temu media oleh Mundipharma di Jakarta, pada Jumat (9/3/2018).

Pertama, sebut Rahmi, sariawan harus berbentuk cekung. Ia menegaskan, masyarakat patut curiga apabila sariawan atau dikenal dalam istilah kedokteran sebagai stomatitis aphtosa bukan berbentuk seperti kawah. Sariawan juga tidak memiliki penampakan bintil-bintil.

“Tanda khas sariawan berikutnya bentuknya oval atau bulat. Kalau kegigit mungkin pertamanya tidak bulat, tapi lama-lama akan jadi bulat,” ujar Rahmi.

Baca juga : Bukan untuk Sariawan, Apa Kegunaan Policresulen dalam Albothyl?

Pinggiran sariawan juga harus berwarna merah sebagai ciri yang menunjukkan adanya peradangan. Warna dasar luka, sebut Rahmi, harus putih kekuningan.

Apabila telah memiliki tanda berbentuk kawah, oval, pinggiran merah, serta dasar luka putih kekuningan, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit, maka belum tergolong sariawan klasik.

Rahmi menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir jika terdapat lebih dari satu sariawan bersarang di rongga mulut. Selama sariawan menampakkan ciri yang telah disebutkan, itu masih dikatakan normal.

Sariawan tidak lagi wajar apabila tidak berangsur pulih setelah empat minggu. Pasalnya, sariawan akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun dua hingga empat minggu. Jaringan mukosa mengalami regenerasi.

Baca juga : Tak Boleh Gunakan Albothyl, Apa Obat Paling Tepat untuk Sariawan?

“Tapi kalau ada iritasi, bisa muncul gejala yang lebih parah. Sel radang dari dalam tubuh akan melepas zat kimia untuk melawan pemicu iritasi, penyebab peradangan. Daerah sekitar sariawan jadi bengkak, merah, dan panas,” ujarnya.

Asalkan faktor iritasi di sekitar sariawan diketahui, misalnya karena gingsul, tergigit, dan pemakaian kawat, maka sariawan lebih dari empat minggu masih terbilang wajar.

Sariawan baru patut dicurigai ketika terjadi terus-menerus, tetapi tidak diketahui faktor penyebabnya, apalagi jika diikuti dengan pinggiran sariawan yang mengeras dan menggulung. Selain itu, sariawan dibarengi demam atau gangguan pada kulit perlu diwaspadai sebagai tanda penyakit, seperti kanker mulut dan herpes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com