Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan 150 Kg Terdampar di Australia, Spesiesnya Masih Misteri

Kompas.com - 09/03/2018, 12:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Melihat ikan terdampar di pantai mungkin bukanlah pemandangan yang luar biasa. Tapi ikan yang terdampar di sebuah pantai di Queensland, Australia timur laut ini punya ukuran yang tak biasa.

Ikan tersebut memiliki bobot sekitar 150 kilogram dengan ukuran panjang hampir 2 meter.

Selain ukurannya yang besar, spesimen individu juga punya bentuk yang aneh. Hal ini membingungkan penemu ikan tersebut.

Ikan ini pertama kali ditemukan oleh sepasang suami istri John dan Riley Lindholm yang sedang mencari hunian di sekitar pantai Moore Park Beach. Mereka menemukan sebuah "onggokan besar" di antara pasir pantai yang ternyata ikan raksasa itu.

Baca juga: Kenalkan Ikan Bermata Senter, Tak Butuh Matahari untuk Melihat

John yang merupakan nahkoda kapal dan menghabiskan waktunya untuk mencari ikan menyebut, dia tidak pernah melihat ikan yang sangat besar itu.

Dia juga menjelaskan tidak mengetahui ikan tersebut berasal dari spesies apa.

"Saya telah melihat banyak ikan, dan banyak ikan besar, tapi saya belum pernah melihat yang seperti ini," ungkap John dikutip dari ABC News, Kamis (08/03/2018).

"Ini mungkin kerapu, tapi ini tidak mirip dengan apa yang dijelaskan orang-orang kepadaku," imbuhnya.

ebingungan dengan apa yang ditemukannya, pasangan tersebut kemudian mengunggah foto ikan tersebut ke Facebook komunitas pantai untuk mencari orang yang bisa membantu mengidentifikasi makhluk aneh tersebut. Hasilnya, beberapa orang berspekulasi bahwa itu adalah ikan cod, sedangkan banyak orang lain menyebut ikan tersebut sebagai tripletail.

"Saya pernah melihat paus terdampar di pantai, tapi ukuran ini dan jenisnya membuat saya menghela napas," kata John.

Kebingungan John juga bertambah setelah tidak melihat tanda-tanda luka pada ikan ini. Dengan kata lain, sulit mengidentifikasi bagaimana ikan ini mati.

Dia mengira bahwa ikan ini mungkin mati secara alami.

"Hal yang mengejutkan adalah kenyataan bahwa ikan itu ada di sini, karena tidak banyak terumbu karang yang dekat dengan pantai ini," kata JOhn dikutip dari Newsweek, Kamis (08/03/2018).

Baca juga: Mengenal Leucoraja erinacea, Ikan Pertama yang Bisa Berjalan

Mendengar tentang ikan aneh ini, Patroli Perkapalan dan Perikanan Queensland (QBFP) berkonsultasi dengan para ahli di Museum Queensland. QBFP berupaya untuk mengidentifikasi spesies ikan tersebut.

Hasilnya, juru bicara QBFP mengatakan bahwa sangat sulit untuk secara definitif mengidentifikasi ikan tersebut. Hal ini karena kondisinya yang sangat buruk.

Meski begitu, mereka menyebut bahwa mungkin ikan ini berjenis kerapu seperti yang diduga banyak orang.

"Bagaimana ikan itu sampai terdampar di pantai dan penyebab kematiannya juga sulit ditentukan," ungkap juru bicara QBFP.

Di Indonesia

Peristiwa semacam ini juga pernah terjadi di Indoneria. Pada Mei 2017 lalu, seekor ikan raksasa sepanjang 22 meter ditemukan di Dusun Hulung, Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku.

Mulanya, ikan ini dikira cumi raksasa. Tapi, setelah diperiksa, ikan besar itu lebih mirip dengan paus. 

”Awalnya warga mengira itu cumi, tapi setelah diperiksa ternyata bangkai paus karena lebih mirip dengan paus,” ujar Kapolsek Huamual Ipda Idris Mukadar kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2017).

Baca juga: Mengenal Ikan Mola Lewat Kasus Terdamparnya Mola ramsayi di Buleleng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau