KOMPAS.com - Merasa ingin buang air kecil di saat tidak tepat kadang menyebalkan.
Keinginan untuk buang air kecil muncul saat kandung kemih sudah mencapai kapasitas menampung kencing. Sebagai catatan kandung kemih orang dewasa dapat menampung setengah liter air seni.
Ketika kapasitas tercapai, dinding kandung kemih yang memiliki reseptor mungil akan mengirim pesan ke otak.
Beruntunglah kebanyakan manusia memiliki kendali penuh atas fungsi kandung kemih. Jadi saat otak menerima pesan tersebut, kita punya pilihan untuk langsung pergi ke toilet atau menahannya.
Baca juga : Pria Inggris Menolak Buang Air Besar Selama 40 Hari, Apa Jadinya?
Pertanyaan yang sering kali muncul terkait hal ini adalah apa yang terjadi pada kandung kemih saat kita menahan buang air kecil?
Dilansir Science Alert, Rabu (7/3/2018), Michael Aranda menjelaskan dalam tayangan Scishow saat kita menunda keputusan untuk buang air kecil, sfingter (kumpulan serabut otot sepert cincin untuk menutup jalur alamiah pada tubuh) silinder yang ada di kandung kemih akan menutup rapat agar air kencing tidak bocor melalui uretra.
Otot-otot kecil tersebut sangat hebat, buktinya mereka dapat melakukan hal tersebut dengan konsisten dalam waktu yang lama. Misalnya saja seperti seorang supir bus antar kota yang rutin melakukan perjalanan jauh.
Kebiasaan menahan kencing ini akan jadi masalah jika Anda melakukannya sejak bertahun-tahun. Michael berkata ada efek jangka panjang dan risiko infeksi yang lebih tinggi dan serius.
Salah satu risikonya yakni melemahnya otot kandung kemih. Hal ini dapat menyebabkan retensi urin atau kondisi yang ditakutkan mencegah Anda untuk benar-benar mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil, artinya Anda sering merasa ingin buang air kecil.
Menahan urine dalam jumlah besar dan waktu yang lama juga berisiko mengundang bakteri yang berbahaya bagi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi kandung kemih.
Baca juga : Sering Buang Air Kecil Tengah Malam? Waspadai Masalah Prostat
Apakah hal ini dapat berisiko mengancam jiwa atau tidak, mari kita ingat lagi peristiwa yang menimpa Tycho Brahe, seorang astronom Denmark dan alkemis pada abad ke-16.
Semasa hidupnya Brahe terlibat dalam mengamati benda langit seperti supernova, komet, dan orbit planet.
Penyebab kematiannya dikabarkan menggelikan. Hal ini bermula ketika dia merasa tidak dapat buang air kecil sama sekali, sesaat setelah seluruh isi kandung kemihnya ke luar ia meninggal dunia.
Pada beberapa kasus seperti ini, hal itu dapat disebabkan karena kandung kemih telah rusak karena beberapa alasan atau sinyal.
Berikut video yang dijelaskan Michael di SciShow untuk lebih jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.