Hanya dalam beberapa minggu, makrofag tikus putih sudah menangkap sebagian besar pigmen yang dilepaskan oleh sel tikus pendonor.
"Kami percaya bahwa temuan ini dapat membantu peneliti lain membuat strategi baru untuk prosedur penghapusan tato yang lebih efisien dan kurang menyakitkan," ujar Henri.
Metode penghapusan tato saat ini menggunakan laser yang dapat memecah partikel pigmen, sehingga memudahkan makrofag untuk mengangkut tinta ke sistem getah bening untuk dibuang.
Proses ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Dalam laporannya peneliti menulis itu karena makrofag sangat mudah menyerap kembali pigmen dari sel makrofag yang lain dan menahan pigmen tetap ada di kulit dermis.
Baca juga : Pengaruh Jangka Panjang Tinta Tato pada Kesehatan
Henri berkata bila ahli mampu selektif dalam membunuh makrofag pada kulit manusia, seperti yang dilakukan pada tikus, hal ini bisa mempercepat proses pembersihan tato.
Ia dan timnya berharap dapat berkolaborasi dengan para ahli kulit di masa depan untuk menguji hipotesis ini pada manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.