Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Keluarga Kurang Harmonis, Bayi Mirip Ayah Cenderung Lebih Sehat

Kompas.com - 06/03/2018, 12:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Memiliki bayi adalah anugerah luar biasa untuk pasangan suami istri. Baik ayah maupun ibu sama-sama ingin mengasuh dan megamati tumbuh kembang sang buah hati. Pola asuh orangtua memiliki dampak besar untuk si kecil.

Tak menutup mata, banyak pula pasangan yang sudah tak harmonis meski mereka memiliki bayi. Banyak pasangan yang sudah tidak tinggal bersama.

Terkait hal ini, para peneliti asal Binghamton University, New York, ingin mengamati pola asuh ayah dan efeknya terhadap kesehatan bayi, terutama dalam keluarga yang tak harmonis.

Mereka menemukan saat ayah merasa punya kemiripan dengan bayi mereka, ayah akan terdorong untuk pulang dan ikut mengasuh bayinya. Inilah yang membuat bayi dalam keluarga kurang harmonis dapat tumbuh lebih sehat dibanding bayi yang tak merasakan pola asuh ayah.

Baca juga : Bagi Calon Ayah, Usahakan Jangan Stres Saat Ingin Punya Keturunan

"Peran ayah sangat penting dalam membesarkan anak dan akan berdampak pada kesehatan si kecil," kata Profesor Ekonomi ternama di Binghamton University, Salomon Polachek, dilansir Science Daily (5/3/2018).

Polachek bersama rekan mereka melakukan analisis terhadap data penelitian Fragile Families and Child Wellbeing (FFCW) yang berfokus pada 715 keluarga di mana bayi hanya tinggal dengan ibu saja.

Dari data yang dianalisis, peneliti menemukan bahwa ayah yang merasa mirip dengan anaknya akan sering pulang hanya untuk mengasuh anaknya.

Setidaknya mereka akan menghabiskan 2,5 hari lebih banyak dalam satu bulan untuk bersama dengan bayinya.

Perilaku ini berbeda dengan ayah yang merasa tidak memiliki kemiripan dengan keturunannya.

"Ayah yang menganggap mirip dengan bayi mereka merasa lebih yakin bahwa bayi itu memang keturunannya, maka dari itu mereka mau menghabiskan lebih banyak waktu dengan bayi," ujar Polachek.

Perilaku dan peran ayah menurut peneliti berimplikasi dalam meningkatkan kesehatan anak, terutama bagi keluarga yang kurang harmonis.

"Kami menemukan indikator kesehatan anak akan membaik saat anak punya kemiripan dengan ayahnya. Penjelasan utamanya adalah kunjungan ayah yang lebih sering untuk merawat dan mengawasi bayinya berdampak pada kebutuhan kesehatan dan ekonomi anak-anak. Ayah memiliki peran besar," imbuh Polacheck.

Baca juga : Ayah Tunggal Ternyata Berisiko Lebih Cepat Meninggal, Kok Bisa?

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Health Economics disebut mampu mendukung kebijakan agar orangtua terlibat langsung dalam pola asuh yang positif untuk memperbaiki kesehatan anak di usia dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau