Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera, Predator Buas yang Bantu Hutan Tetap Lestari

Kompas.com - 05/03/2018, 19:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sayangnya dari tiga sampai lima bayi harimau, yang bisa bertahan hidup hingga dewasa rata-rata hanya satu harimau saja.

Di saat hamil, induk harimau akan mengasingkan diri dari kelompoknya. "Harimau (sumatera) betina kalau sedang hamil ia akan pergi ke hutan lain supaya (anak-anaknya setelah lahir) aman dari (harimau) pejantan lain. Ia akan menjaga anak-anaknya sampai dirasa cukup mandiri," katanya.

"Ini perilaku yang dilakukan harimau betina. Saat harimau betina melahirkan, biasanya harimau jantan akan membunuh bayi harimau yang baru lahir. Mungkin hal ini dilakukan agar harimau betina birahi dan mau kawin lagi. Sebab itu (untuk menjaga anak-anaknya), harimau betina memilih pergi ke hutan lain," sambungnya.

Sebelum harimau betina hamil, harimau jantan harus melakukan pendekatan dengan harimau betina selama tiga sampai sembilan minggu. Dalam jangka waktu ini, harimau jantan dan pasangannya akan terus bersama sampai harimau betina hamil.

Masa hamil harimau sekitar 95 sampai 110 hari. Nah, saat bayi harimau lahir mata mereka tertutup dan baru membuka pada usia kurang lebih dua minggu.

Dalam masa pengasingannya, induk harimau baru akan mengajari anak-anaknya berburu di alam bebas ketika berusia lima sampai enam bulan. Sang induk benar-benar akan melepaskan anaknya saat mereka dirasa sudah mampu berburu sendiri, kira-kira sampai berumur 1,5 sampai 2 tahun.

Salah satu yang menarik dari hewan ini menurut Munawar adalah mereka memiliki alat komunikasi yang unik. Tak hanya lewat suara yang mengaum dan ekor yang dapat menyampaikan berbagai macam emosi, harimau juga berkomunikasi lewat aromanya.

Ya, harimau mampu mencium aroma kawanannya. Menurut Munawar hal ini dihasilkan dari kelenjar yang ke luar bersamaan dengan air kencingnya.

"Ini juga dapat digunakan untuk melacak harimau ada di mana, aromanya tercium," katanya.

Baca juga : Harimau Sumatera di Ujung Kepunahan, Siapa Pelakunya?

Harimau penjaga ekosistem hutan

Dengan menyelamatkan harimau, sebenarnya kita ikut membantu menyelamatkan ekosistem dan habitat hutan yang besar.

Sebagai predator puncak dalam rantai makanan di habitatnya, bila populasi harimau terus merosot maka kestabilan rantai makanan akan terganggu dan menyebabkan berbagai perubahan ekosistem.

Munawar berkata bila harimau aman dari kepunahan maka kondisi hutan akan terjaga dan seimbang. "Harimau membantu terjaganya kesehatan sistem ekologi," katanya.

Jangan lupakan bahwa hutan juga memiliki fungsi sebagai daerah tangkapan air dan paru-paru dunia yang sangat dibutuhkan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com