Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Bumi Kita Dilahap Lubang Hitam Raksasa?

Kompas.com - 01/03/2018, 20:14 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

Oleh Kevin Pimbblet*

KOMPAS.comLubang hitam sudah lama menjadi sumber banyak sensasi dan misteri. Dan, minat pada lubang hitam jelas akan meningkat ketika gelombang gravitasi ditemukan.

Banyak pertanyaan yang saya terima mengenai sejauh mana “kebenaran” fiksi ilmiah terkait lubang hitam, dan apakah lubang cacing, seperti yang ditampilkan dalam Stargate, nyata atau tidak. Bagaimanapun juga, satu hal yang hampir menyakinkan untuk terjadi adalah cara-cara, yang umumnya mengerikan, lubang hitam secara teoretis memengaruhi manusia dan Bumi itu sendiri.

Massa, muatan, putaran

Ada tiga karakter sebuah lubang hitam yang (pada prinsipnya) bisa diukur: massa, putaran (atau momentum anguler), dan keseluruhan muatan listriknya.

Sebetulnya, memang hanya tiga parameter itu yang bisa diketahui pengamat dari luar karena semua informasi lain tentang apa pun yang masuk dan menyusun sebuah lubang hitam sudah lenyap. Inilah yang dikenal sebagai “no-hair theorem”.

Sederhananya, betapa pun banyak rambut atau betapa pun kompleksnya sebuah obyek yang Anda lemparkan ke dalam sebuah lubang hitam, ia akan diubah menjadi (atau dipangkas) tinggal hanya massa, muatan, dan putarannya.

Dari ketiga parameter itu, bisa dikatakan massa adalah yang paling signifikan.

Definisi lubang hitam sendiri adalah ia membuat massanya terkonsentrasi menjadi sebuah volume yang tak terkatakan kecilnya—"singularitas". Dan massa lubang hitam inilah—serta gaya gravitasi sangat besar yang ditimbulkan massanya—yang “merusak” benda-benda di sekitarnya.

Spageti Angkasa

Salah satu efek yang paling diketahui tentang lubang hitam terdekat memiliki nama imajinatif “Spagetifikasi”. Singkatnya, kalau Anda keluyuran terlalu dekat dengan lubang hitam, Anda akan meregang, persis spageti.

Baca juga: Satu Bintang di Alam Semesta Hilang Tiap Tahun Dimakan Lubang Hitam

Efek ini disebabkan oleh gradien gravitasi di sekujur tubuh Anda. Bayangkan Anda meluncur menuju lubang hitam dengan kaki lebih dahulu. Karena secara fisik lebih dekat dengan lubang hitam, kaki Anda akan merasakan tarikan gravitasi lebih kuat daripada kepala Anda.

Lebih buruk lagi, tangan Anda, karena memang bukan pusat tubuh Anda, akan ditarik dalam arah (vektor) yang agak berbeda dari kepala Anda. Ini menyebabkan bagian-bagian tepi tubuh ditarik ke dalam.

Hasil akhirnya bukan hanya memanjangnya tubuh secara keseluruhan, tetapi juga pemipihan (atau kompresi) di tengah. Karena itulah tubuh Anda atau benda lain apa saja, seperti Bumi, akan mulai menyerupai spageti jauh sebelum menyentuh pusat lubang hitam.

Titik tepatnya tempat gaya-gaya ini menjadi terlalu kuat untuk ditanggung akan sangat tergantung pada massa sebuah lubang hitam.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau