Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Bumi Kita Dilahap Lubang Hitam Raksasa?

Kompas.com - 01/03/2018, 20:14 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

Untuk sebuah lubang hitam “biasa” yang dihasilkan oleh runtuhnya sebuah bintang bermassa tinggi, titik itu bisa berada beberapa ratus kilometer dari horizon peristiwa—titik lokasi tidak ada informasi yang bisa lolos dari lubang hitam.

Tapi, untuk sebuah lubang hitam supermasif, seperti yang dianggap terdapat di pusat galaksi kita, sebuah obyek bisa tenggelam dengan cepat ke bawah horizon peristiwa sebelum menjadi spageti pada jarak berpuluh-puluh ribu kilometer dari pusatnya.

Seorang pengamat luar dari kejauhan horizon peristiwa lubang hitam akan melihat kita melambat secara progresif dan memudar seiring waktu.

Kabar buruk bagi Bumi

Apa yang akan terjadi, secara hipotetis, jika sebuah lubang hitam tiba-tiba muncul di dekat Bumi?

Efek-efek gravitasi yang sama yang menghasilkan spagetifikasi akan mulai bekerja di sini. Tepian Bumi yang paling dekat dengan lubang hitam akan merasakan gaya yang jauh lebih kuat daripada sisi terjauhnya.

Jika demikian, kehancuran seluruh planet sudah di depan mata. Kita akan terkoyak-koyak.

Pada saat yang sama, kita mungkin bahkan tidak menyadari jika sebuah lubang hitam yang benar-benar supermassif menelan kita di bawah horizon peristiwa ketika segala sesuatu akan tampak seperti tadinya, setidak-tidaknya untuk periode waktu singkat.

Dalam hal ini, bisa jadi beberapa saat sebelum malapetaka menerjang. Tapi jangan terlalu khawatir, kita akan celaka terlebih dahulu karena “menabrak” sebuah lubang hitam—lagi pula, kita mungkin tetap hidup secara holografis setelah saat kritis tersebut.

Perhatikan radiasi

Menariknya, lubang hitam tidak mesti hitam. Kuasar—obyek-obyek di jantung galaksi-galaksi jauh yang memperoleh tenaga dari lubang hitam—luar biasa terangnya. Kuasar bisa jauh lebih terang dari seluruh galaksi yang menjadi induknya.

Baca juga: Langka, Lubang Hitam Supermasif Tertangkap Bersendawa Dua Kali

Radiasi semacam itu muncul ketika lubang hitam sedang melahap material baru. Jelasnya begini: material itu masih berada di luar horizon peristiwa, dan itu sebabnya kita masih bisa melihatnya.

Di bawah horizon peristiwa tidak ada, cahaya juga tidak, yang bisa lolos. Ketika semua materi yang disedot menumpuk, materi  itu akan berpijar. Pijar inilah yang terlihat ketika para pengamat memandangi kuasar.

Tapi itu menjadi persoalan bagi apa pun yang mengorbit (atau berada di dekat) sebuah lubang hitam, karena lubang hitam sangat panas. Lama sebelum kita mengalami spagetifikasi, kekuatan luar biasa kuat radiasi ini akan menggoreng kita.

Kehidupan di sekitar lubang hitam

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau