Meski begitu, tapi sebenarnya nyeri haid belum sepenuhnya dipahami.
Diabaikan Medis
Dilansir dari Indy100, Rabu (28/02/2018), seorang peneliti bernama Dr Annalise Weckesser menyebut bahwa budaya diam para perempuan saat nyeri haid ini telah mengakibatkan kondisi terbengkalainya penanganan medis.
"Ada sejarah panjang untuk tidak memandang nyeri haid secara serius dan bahkan menganggapnya sebagai histeria perempuan. Kami tidak membicarakan kesehatan menstruasi, tapi pengetahuan gadis remaja terkait menstruasi sangat buruk," ujar Weckesser.
"Pendapat profesional medis juga dipengaruhi pendapat tentang pengalaman menstruasi tersebut, mereka tidak bisa menentukan apa yang normal dan tidak? Hal inilah yang dipahami oleh perawat dan dokter umum sehingga membuat Anda melihat banyak nyeri haid pada perempuan muda diabaikan," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.