Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Suara Gemuruh Gunung Berapi Prediksi Letusan?

Kompas.com - 23/02/2018, 19:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek


KOMPAS.com - Salah satu hal yang sulit dilakukan para ilmuwan adalah memprediksi kapan meletusnya gunung berapi.

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, itu karena gunung berapi memiliki labirin yang khas dan rumit sebagai jalur magma keluar ke permukaan.

Salah satu langkah yang ditemukan para ilmuwan adalah mengamati kristal yang tumbuh dalam gunung berapi dan bekerja sebagai rekaman erupsi.

Selain menggunakan kristal gunung berapi, peneliti lain dari AS mengatakan menguping suara gemuruh gunung berapi juga bisa membantu memprediksi kapan terjadinya letusan.

Baca juga : Bagaimana Kristal Gunung Api Memudahkan Ilmuwan Prediksi Letusan?

"Gunung berapi pada dasarnya sangat rumit dan tidak ada cara yang bisa diterapkan untuk memprediksi kapan terjadinya letusan. Tapi, suara infrasonik bisa jadi bagian dari teka-teki tersebut," kata Eric Dunham, ahli geologi dari Universitas Standford, AS, dilansir Newsweek, Kamis (22/2/2018).

Penelitian yang diterbitkan di Geophysical Research Letters, pada Februari 2018, menggunakan data gunung berapi Villarrica di Chile, Amerika Selatan yang meletus pada Maret 2015.

Kebetulan, gunung ini meletus setelah para peneliti mulai memantau suara gemuruh infrasonik (suara dengan frekuenzi terlalu rendah yang tidak dapat didengar manusia) selama dua bulan.

Gunung api Villarrica tergolong gunung api terbuka di mana magma dapat mencapai ke permukaan lewat semua jalur ventilasi dan gas yang terus menerus bocor.

Ketika celah pada gunung berapi sudah terbuka sebenarnya ilmuwan dapat memantau danau lava pada kawah gunung untuk melihat apakah ada penurunan dan kenaikan magma secara mendadak. Ini merupakan sinyal akan terjadi sesuatu yang besar.

Namun hal ini tidak selalu mudah dilakukan. Sebab itu, tim mempelajari kemungkinan bahwa suara infrasonik yang tak terdengar dapat menghasilkan magma gerak.

Baca juga : Fluktuasi Letusan dan Meneropong Isi Tubuh Gunung Sinabung

Peneliti mengatakan, saat gunung Villarrica meletus, dua dari 10 monitor infrasonik yang dipasang hancur. Namun, alat yang berhasil diselamatkan menunjukkan dalam seminggu sebelum letusan terjadi suaranya meningkat.

Mereka percaya suara infrasonik merupakan salah satu rangkaian gunung api meletus. Melalui penelitian ini, para ahli berharap dapat melindungi banyak orang yang tinggal di sekitar gunung berapi.

Dalam makalahnya mereka juga menyebut bahwa pelepasan gas tertentu dan peningkatan gempa kecil merupakan peringatan lain yang mungkin diberikan oleh gunung berapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau