KOMPAS.com - Membersihkan kaca atau meja dengan semprotan pembersih rasanya bukan hal yang berbahaya. Namun sebuah penelitian baru-baru ini menyebut bahwa menggunakan semprotan pembersih secara rutin setiap hari bisa berdampak pada kesehatan paru-paru setara dengan merokok satu bungkus setiap hari.
Penelitian yang dilakukan selama 20 tahun ini diikuti oleh 6.000 peserta. Para peneliti menemukan, wanita yang menggunakan produk semprotan pembersih dalam jangka panjang mengalami masalah kesehatan yang signifikan.
Temuan mereka menunjukkan penurunan fungsi paru pada wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan atau secara teratur menggunakan produk pembersih rumah ternyata sebanding dengan merokok 20 batang sehari selama 10 hingga 20 tahun.
Para peneliti kemudian menyarankan bahwa produk tersebut harus dihindari dan menggantinya dengan kain microfiber biasa dan air.
Baca juga: 6 Fakta soal Cairan Pembersih Kuman
"Sementara efek jangka pendek dari produk kebersihan kimia pada asma makin terdokumentasi dengan baik, kita kurang tahu bagaimana dampak jangka panjangnya," ungkap Profesor Cecile Svanes, penulis senior penelitian ini dikutip dari The Independent, Sabtu (17/02/2018).
"Kami khawatir bahan kimia semacam itu, dengan terus menyebabkan sedikit kerusakan pada saluran napas dari hari ke hari, tahun ke tahun, dapat mempercepat penurunan fungsi paru-paru seiring bertambahnya usia," imbuhnya.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine tersebut, fungsi paru diukur dengan menguji seberapa banyak udara yang dapat dihirup. Selanutnya, hasil tersebut dibandingkan dengan jawaban kuesioner yang diberikan pada semua peserta.
Kuesioner tersebut digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas "bersih-bersih" para peserta.
Para peneliti kemudian menemukan bahwa jumlah udara yang dihirup peserta berkurang lebih banyak pada wanita yang sering "bersih-bersih".
Penelitian ini tidak menemukan efek berbahaya yang sebanding antara pria dan wanita yang mereka pelajari. Tapi mereka mencatat bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan.
Salah satunya adalah jumlah pria yang terpapar produk pembersih lebih kecil daripada wanita dalam studi ini.
Sayangnya, para peneliti tidak mengetahui alasan kerusakan paru akibat terpapar produk permbersih tersebut.
Mereka berspekulasi bahwa bahan kimia dalam produk pembersih mengiritasi selaput lendir rapuh yang melapisi paru-paru. Hal ini menyebabkan kerusakan dan "remodeling" yang terus-menerus dari saluran udara.
Baca juga: Selain Rokok, Ini Faktor Risiko Pemicu Kanker Paru
"Ketika Anda berpikir menghirup partikel kecil dari agen pembersih yang ditujukan untuk membersihkan lantai dan bukan paru Anda, mungkin ini sama sekali tidak mengejutkan," ujar Øistein Svanes, mahasiswa doktoral yang menjadi pemimpin penelitian ini.
"Pesan dari penelitian ini adalah bahwa dalam jangka panjang bahan kimia dari produk pembersih sangat mungkin menyebabkan kerusakan yang cukup berarti pada paru-paru Anda," tambahnya.
Untuk itu, Svanes menyebut bahwa untuk membersihkan rumah tak perlu memakai produk pembersih. Dia menyarankan kain mikrofiber dan air untuk membersihkan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.